Saturday, April 27, 2019

SANG WALI MASTUR YANG KH. HASYIM ASY'ARI INGIN MENDENGAR SUARANYA Oleh: Gus Ainur Rofiq Al -Amin

SANG WALI MASTUR YANG KH. HASYIM ASY'ARI INGIN MENDENGAR SUARANYA
Oleh: Gus Ainur Rofiq Al -Amin

Mbah Karim (70 an tahun) Tulungagung didawuhi Kiai Mustaqim (abahnya Kiai Abdul Djalil, pondok Peta Tulungagung) bahwa Mbah Irom itu wali.  Di lain waktu,  Mbah Karim datang ke Mbah Irom, lalu Mbah Irom bilang bahwa Kiai Mustaqim adalah orang sholeh. Siapa Mbah Irom?

Mbah Irom (Mukarrom)  lahir di Tulungagung sekitar tahun 1901 dan wafat tahun 1976. Beliau santri sepuh (lama mondoknya) di Mojosari Nganjuk. Saat mau mondok ke Mojosari, beliau dipesani oleh ibunya agar jangan menjadi tukang ngliwet  dan harus ngirit karena abahnya sudah meninggal. Selanjutnya Mbah Irom berangkat mondok dengan berjalan kaki dari Tulungagung ke Mojosari. Sampai di sungai untuk menyeberang,  uang sedikit untuk sangunya jatuh di dasar sungai, dan hilang.

Setiba di Mojosari dengan tanpa bekal,  karena uangnya hilang,  Mbah Irom akhirnya riyadloh yang dalam keseharaiannya selama tiga bulan pertama hanya makan kacang dari hasil ngasak atau mengais sisa panen di sawah dari para petani yang baru memetik kacangnya. Tiga bulan kedua ngasak kedele di sawah, dan itu yang dimakan. Tiga bulan ketiga makan ares (hatinya batang pisang). Kalau ares pisang tentu di desa banyak. Tiga bulan keempat hanya meminum air putih.

Setelah itu,  badan Mbah Irom lemah sekali karena hanya air putih yang masuk ke tubuhnya. Saat membuka kitab, tanpa disengaja terdapat uang yang pas untuk membeli satu porsi makanan. Demikian tiap hari kalau lapar, dan membuka kitab,  akan mendapatkan uang yang hanya pas untuk membeli nasi satu porsi (teringat cerita guru saya yang mirip. Yakni beras di kuali kecil dan gula di toples kecil tidak habis dan uang di lemari tiap awal bulan ada,  tapi  hanya pas  kebutuhan minim rumah tangga, tidak lebih sedikitpun).

Kata Mbah Karim,  setelah itu Mbah Irom mbruwah (memanen atas hasil tirakatnya). Di antara mbruwahnya muncul "keanehan",  Mbah Irom sering diajak makan orang-orang, sehari bisa lebih tiga kali dan mampu saja menghabiskan makanan,  tapi beliau juga mampu tidak makan tujuh hari.

Mbah Irom pesan kepada Mbah Karim,  "Kalau punya 'ilmu', harus kamu pendam di bumi sap (tingkat) tujuh yang bawah sendiri. Kalau di langit,  letakkan di langit sap (tingkat)  tujuh, yang atas sendiri."

Model khumul yang demikian ketat dan rapat tentu banyak orang akan terkecoh dengan tampilan luarnya yang bisa jadi kayak orang gembel, bodoh, cuek, apalagi tampilan dan gayanya tidak kayak di tivi yang penuh "ornamen" sehingga dapat "memukau-menipu" pemirsa.

Maka bisa dipahami saat Mbah Irom tidak berkenan membaca ayat di hadapan khalayak ramai saat ada tamu Mbah Kiai Hasyim Asy'ari yang menyebut sebagai santri kung. Dalam dunia perkutut, ada katuranggan dari perkutut yang memiliki suara bagus (kung). Perkutut yang kung menurut mereka terkadang tidak hanya menunjukkan bagusnya suara,  tapi ada dimensi supra yang mereka percaya. Dalam konteks santri kung, tentu bukan hanya suara saja, tapi berdimensi lebih dari itu. Artinya Mbah Irom santri unggulan yang mempunyai daya linuwih spiritual,  sehingga Kiai Hasyim yang waskita ingin menjumpai dan mendengarnya.

Wajar juga saat para santri Mojosari ingin mengaji kepada Mbah Irom,  selalu ditolak. Tapi pernah suatu kali ada santri yang ngringik (maksa halus secara terus menerus), maka terpaksa Mbah Irom membacakan kitab sekali duduk dikhatamkan. Tentu santri tidak kuat, akhirnya setelah itu tidak ada yang berani lagi minta mengaji.

Kiai Ghufron pernah bercerita, saat Kiai Zainuddin menjelang wafat,  beliau jatuh sakit.  Untuk itu, Kiai Zainuddin menugaskan kepada Mbah Irom menjadi imam sholat,  temasuk imam sholat Jum'at.

Sekitar seminggu sebelum wafat pas hari Jumat, Mbah Irom menjadi imam dengan membaca surat pendek.  Sekalipun Kiai Zainuddin sakit,  beliau ikut sholat Jum'at. Selesai sholat Jum'at, Kiai Zainuddin berteriak,  "Siapa tadi pak tua ngimami kok lama sekali. Dia harus didenda seratus rupiah."

Tidak berhenti sampai di situ,  beliau memanggil lurah santri supaya memanggil Mbah Irom.  Sesampai Mbah Irom di hadapan Kiai Zainuddin,  Kiai Zainuddin mengulangi ucapan di atas. Lalu Mbah Irom menjawab, "Saya tidak punya uang,  dendanya diganti membaca qulhu saja."

Kiai Ghufron memungkasi, ternyata betul,  sekitar satu mingguan,  Kiai Zainuddin wafat dan dibacakan qulhu (fida'an)  oleh Mbah Irom.

Anda yang belum paham karakter kiai dan santri pondok Mojosari tempo dulu akan masygul dengan cerita-cerita nyleneh seperti. Kiai Abdul Mun'im DZ, sejarawan NU bercerita bahwa di antara sekian banyak pesantren, maka pesantren Mojosari ini, terutama KH Zainuddin, yang paling mempengaruhi dalam pembetukan kepribadian KH. Wahab Chasbullah. Pikiran, bicara sikap dan tindakan Kiai Wahab, sudah melampaui logika, beyond gramatika (nahwu shorof), beyond fikih. Kelihatan "anarkis" tapi sangat kreatif. Ini persis sikap Kiai Zainuddin dan Kiai alumni Mojosari lainnya.
Walupun mereka "anarkis" dan jadzab, tetapi sangat disiplin.

Mbah Irom jelang wafat,  saat naza' yang menunggu dan membacakan Yasin adalah Gus Tom Mojosari dan Mbah Karim.

Lahum al-Fatihah
****
Saya menunggu masukan dan koreksi dari semua pembaca
****

Sumber kisah:
1. Mbah Karim pada 26 April 2019 di Pondok Peta. Mbah Karim dapat cerita dari abahnya sendiri dan juga dari Mbah Irom.  Mbah Karim masih famili dengan Mbah Irom (cucu ponakan).

2. Kiai Ghufron pada 10 Pebruari 2019
****

Foto Mbah Karim di makam Mbah Irom desa Plandaan Tulungagung.  Ciri khas makamnya, kijingnya miring ke barat.

Saturday, April 20, 2019

Kisah Sunan Drajat menguji orang sakti di Lamongan dan menjadi teman

Kisah Wali

Kisah Sunan Drajat menguji orang sakti di Lamongan dan menjadi teman

GAGAK RIMANG - Terdapatlah seorang sakti yang di Tanah Jawa bernama Raden Noer Rahmad. Sunan Drajat penasaran dengan kesaktian Raden Noer Rahmad yang sudah populer di kalangan masyarakat. Dia berniat mengujinya. Pergilah ia dengan para pengawalnya ke Kampung Patunon.

Ketika sudah bertemu dengan Raden Noer Rahmad, Sunan Drajat meminta izin untuk menikmati air nira dan buah siwalan. Dia ingin mengambilnya sendiri. Dengan senang hati Raden Noer Rahmad mempersilakan.

"Itu pohonnya diketuk tiga kali, langsung buahnya jatuh sendiri. Seluruh buah di pohon itu yang jatuh enggak tersisa," ungkap juru kunci Makam Sunan Drajat, Yahya di komplek Makam Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Senin (1/6).

Setelah buahnya berjatuhan, Raden Noer Rahmad bukannya heran akan tetapi dia malah geram. Raden tersebut berkata pada Sunan bahwa jika cara mengambilnya semacam itu, maka anak cucu kita kelak tak akan bisa menikmati buah siwalan dan air legen. Pasalnya Sunan telah menjatuhkan seluruh buah dari tiap pohon siwalan.

Setelah itu Raden Noer Rahmad menghampiri salah satu pohon siwalan. Dia mengelus pohon itu sebanyak tiga kali. Seketika pohon siwalan tersebut merunduk di hadapannya. Kemudian Sunan Drajat diminta untuk mengambil air legen dan buah siwalan sebanyak yang dibutuhkan saja. Setelah buah dipetik, pohon itu kembali tegak seperti sediakala.

Akhirnya Sunan Drajat menyaksikan sendiri kesaktian yang dimiliki Raden Noer Rahmad. Atas ujian yang mampu dilewati oleh Raden Noer Rahmad tersebut, Sunan Drajat memberinya gelar sebagai Sunan Sendang Duwur.

Kejadian ini membuat keduanya kompak, dalam banyak hal akhirnya Sunan Sendang Duwur membantunya. Dulu Desa Patunon lebih sering disebut Sendang Duwur oleh masyarakat. Kini desa tersebut menjelma menjadi sebuah pemukiman yang semakin padat penduduk sehingga membutuhkan ulama lain yang dapat membantu Sunan Drajat.

Tanggung jawab untuk menyebarkan agama Islam di Lamongan kemudian tidak hanya dipegang Sunan Drajat semata, tetapi juga Sunan Sendang Duwur

Friday, April 19, 2019

RINGKASAN KITAB 'APA YG ADA DI BULAN SYA'BAN

📝. *ماذا في شعبان*. 📝

*_📚 RINGKASAN KITAB  'APA YG ADA DI BULAN SYA'BAN'_*
✍ *_Abuya As Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki_*

Dinamakan Sya'ban karena bercabang kebaikan yang banyak.
Dan kenapa kaum muslimin merayakannya dan bersungguh² menghadapinya dengan taubah, ibadah dan ketaatan: dzikir, ziarah ke Rasululloh, dll.

Maka Abuya As Sayyid Muhammad Al Maliki berkata dengan qawaid, bahwa zaman itu mulia karena terjadi pada waktu itu beberapa kejadian.
Dari sini diketahui sangat jelas bahwa ada keterkaitan dengan sejarah.

🍃 *DI ANTARA KEJADIAN² DI BULAN SYA'BAN :*

*١. تحويل القبلة (pindahnya arah kiblat)*
Sungguh Rasululloh menunggu dengan sangat dan selalu berdoa menghadap kepada Allah hingga akhirnya dikabulkan-Nya. Allah berfirman:

قد نرى تقلب وجهك في السماء. فلتولينك قبلة ترضها. فول وجهك شطر المسجد الحرام. وحيث ما كنتم فولوا وجوهكم شطره. (البقرة :... )
Kaum muslimin sholat menghadap ke Baitul Maqdis selama 17 bulan 3 hari.

*٢. رفع الأعمال (terangkatnya amal)*
Ada hadits dari sahabat Utsamah bin Zaid: ya Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa dari beberapa bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya'ban.
Dijawab oleh Rasulullah: Itu adalah bulan dimana manusia banyak yang lalai dengan bulan tersebut, yakni antara Rajab dan Ramadhan. Bulan itu diangkat atau diterima ke Tuhan semesta alam. Dan saya senang apabila diangkat amalku dan aku dalam keadaan berpuasa. (HR. Nasai)

*٣. تقدير الأعمار (penentuan umur)*
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah, bahwa Rasulullah berpuasa Sya'ban sebulan penuh.
Sayyidah Aisyah bertanya: Ya Rasululloh, paling dicintai bagimu adalah berpuasa di bulan Sya'ban.
Rasulullah menjawab: Allah menetapkan pada bulan Sya'ban setiap jiwa yang meninggal pada tahun itu. Maka aku senang dan berharap apabila ajalku datang, dan aku dalam keadaan berpuasa. (HR. Abu Ya'la)

*٤.  شهر الصلوة على النبي صلى الله عليه وسلم*
Dari keistimewaan bulan Sya'ban, yaitu diturunkannya bacaan sholawat kepada Rasulullah, yaitu ayat:
إن الله و ملائكته يصلون على النبي. يأيها الذين ءامنوا صلوا عليه وسلموا تسليما (الأحزاب : ٥٦)

Keutamaan membaca sholawat atas Rasul:
1. Dibalas 10 kali
من صلى علي واحدة صلى الله عليه عشرا (رواه مسلم)
2. Barangsiapa yang membaca shalawat kepada Nabi, maka Rasulullah membacakan sholawat untuknya.
3. Sesungguhnya orang yang membaca sholawat pada Rasul, maka para malaikat membacakan sholawat untuknya.
4. Barangsiapa yang membaca shalawat kepada Rasulullah, akan diangkat derajatnya, ditambah kebaikannya dan dihapus kejelekannya. (HR. Nasai)
5. Orang yang membaca shalawat kepada Nabi, sama dengan memerdekakan budak 10 yang karena Allah SWT.
6.  Membaca sholawat penyebab dosa2 diampuni. Demikian itu menurut keimanan seorang mukmin, cintanya dan ikhlasnya dalam membaca shalawat.
7. Sholawat kepada Nabi, akan memohonkan ampun bagi pembacanya, dan akan menyenangkan di kuburnya.
8. Keistimewaan membaca shalawat kepada Nabi, yaitu Rasululloh akan mensyafaatinya.
9. Keutamaan sholawat, yaitu menghilangkan dari kefakiran, dan mendapatkan limpahan kebaikan dan keberkahan.
10. Keutamaan sholawat, orang yang memperbanyak sholawat, menjadi paling utamanya manusia menurut Rasululloh, yaitu yang paling banyak membaca sholawat.
أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة
11. Berkah dan kebaikan sholawat ke Rasululloh, bisa didapati (sampai) ke putranya, dan putra putranya.
كما روي عن حذيفة رضي الله عنه أنه قال: ألصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم تدرك الرجل وولده وولد ولده

*٥. شعبان شهر القرآن*

*٦. الإستغفار*
قال صلى الله عليه وسلم: من لزم الاستغفار جعل الله له من كل هم فرجا ومن كل ضيق مخرجا و يرزقه من حيث لا يحتسب (رواه أبو داود والنسائي)

🍃 *ليلة النصف من شعبان*
Malam yang agung, yang berkah, yang mulia.
Allah Ta'ala menampakkan keagungan Nya atas makhluk Nya dengan keumuman ampunan dan mencakup rahmat Nya. Maka Allah akan mengampuni orang yang mohon ampunan, membelas-kasihi orang yang minta belas-kasih, dan meng-ijabahi orang yang memohon, serta memberi jalan keluar bagi orang yang kesulitan.
Dan Allah memerdekakan pada malam itu golongan orang² yang masuk neraka. Serta Allah menulis dan menetapkan rizqi² dan amal².

Allah menampakkan kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban. Maka Allah mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik, مشاحن /musyahin (munafik yang jelek/berbahaya, yang memunculkan perpecahan dan membakar permusuhan antara pecinta). Makna lain musyahin yakni   ألعداوة (permusuhan).

☘ *NAMA² MALAM NISFU SYA'BAN*
١.ألليلة المباركة
٢. ليلة القسمة
٣. ليلة التكفير
٤. ليلة الإجابة
٥. ليلة الحياة
٦. ليلة عيد الملائكة
٧. ليلة الشفاعة
٨. ليلة البراءة
٩. ليلة الصك
١٠. ليلة الجائزة
١١. ليلة الغفران
١٢. ليلة الرحجان
١٣. ليلة التعظيم
١٤. ليلة القدر

☘ *CARA MENGHIDUPKAN MALAM NISFU SYA'BAN*
Ulama ahli Syam berbeda pendapat tentang cara menghidupkannya:
1. Disunnahkan berjama'ah di masjid.
Memakai baju yang terbaik, berminyak, bercelak pada malam tersebut.
2. Dimakruhkan berkumpul di masjid untuk melakukan sholat (dan amalan Nisfu Sya'ban). Dan tidak dimakruhkan bila sholat sendirian.

☘ *ألتوجه النبوي للعناية بالليلة*
*Anjuran dari Nabi untuk memperhatikan malam Nisfu Sya'ban*
Sungguh Rasululloh memerintah untuk memperhatikan malam Nisfu Sya'ban, dan mendapatkan keberkahan amal sholeh pada malam tersebut.
Sebagaimana dari sahabat Ali Ra., dari Nabi SAW bersabda:
Apabila malam Nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah malamnya dan puasalah pada harinya (esoknya). Maka sesungguhnya Allah Tabaaroka wa Ta'ala turun pada malam tersebut mulai terbenamnya matahari ke langit dunia.

Maka Allah berfirman:
Ingatlah, adakah orang yang minta ampunan maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang minta rizqi, maka akan Aku beri rizqi. Adakah orang yang diuji sakit, maka Aku akan menyehatkannya. Ingatlah, begini, begini...
(على كذا على كذا على كذا)
Sampai munculnya fajar. (HR. Ibnu Majah)

🍃 *ألدعاء في شعبان*
Do'a termasuk bagian paling agungnya pintu kemudahan.
قال تعالى: أدعوا ربكم تضرعا و خفية
أدعونى أستجب لكم

Sungguh Rasululloh telah memberi kabar: Seseorang yang telah diberi ilham do'a, maka ia adalah orang yang مرحومين (orang yang dibelaskasihi).

فقال صلى الله عليه وسلم: من فتح له منكم باب الدعاء، فتحت له ابواب الرحمة. وما سئل الله شيئا- يعني أحب إليه- من أن يسأل العافية (رواه الترمذي والحاكم)
Barangsiapa yang dibuka baginya di antara kalian bab doa, maka dibukakan baginya pintu² rahmat. Dan tidaklah memohon kepada Allah sesuatu (yang lebih disenanginya) daripada memohon sehat wal aafiyah.

☘ *دعاء نصف شعبان*
Tidak ada ketetapan dari Rasululloh Do'a yang mu'ayyan (yang ditetapkan), yang khusus mengenai malam Nisfu Sya'ban, juga tentang sholat yang khusus.
Dan sesungguhnya yang datang adalah menyemangatlan untuk menghidupkan malam itu saja, dengan segala macam doa dan ibadah, tanpa menjelaskannya.
Barangsiapa yang membaca, berdoa, sholat, bersedekah, dan beramal dengan apa yang mudah baginya dari ibadah, maka ia betul² menghidupkan dan mendapatkan atas hal itu.

☘ *قراءة بس لقضائك الحوائج*
Baca Yasin dengan niat mohon kebaikan dunia akhirat. Atau baca Qur'an semuanya untuk dunia akhirat adalah tidak berdosa dan tidak dilarang.

Kebiasaan yang dilakukan orang² adalah membaca Yasin 3x:
1. Niat panjang umur beserta mendapat taufiq untuk ketaatan.
2. Niat terjaga malapetaka, bencana dan penyakit, serta niat dilapangkan rizqi.
3. Niat untuk agar kaya hati dan baik akhirnya (husnul khotimah).

Diringkas oleh: KH. Abdul Mu'thi Hasyim, Pasuruan

Mendoakan ORANG TUA DI ALAM KUBUR KETIKA DI ZIARAHI ATAU DI DOAKAN ANAKNYA

Mendoakan ORANG TUA DI ALAM KUBUR KETIKA DI ZIARAHI ATAU DI DOAKAN ANAKNYA

Dalam penjelasan kitab al-Ruh, karya As Syaikh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah RA,  Apa yang terjadi kepada orang tua ketika Anda berziarah ke makam mereka atau ketika Anda mendoakan mereka?

As Syaikh Muhammad al-Syanqithi RA, berkata:

Semoga Alloh SWT mengampuni keluarga kita yang telah meninggal dunia dan kaum Muslimin yang telah meninggal dunia.
Aku tidak mampu menahan tangis melihat betapa perlunya ahli kubur kepada kita.
Aku terkesan dan aku ingin semuanya mengetahui hal ini...

As Syaikh Utsman bin Sawad RA, ulama salaf, bercerita tentang ibunya, seorang wanita yang ahli ibadah.

Ketika ibunya akan meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata : “Wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhan yang selalu menjadi sandaranku alam hidupku dan setelah kematiaku, jangan Engkau abaikan diriku ketika mati, jangan biarkan aku kesepian dalam kuburku.” Kemudian ia meninggal dunia.

Aku selalu berziarah ke makamnya setiap hari Jum’at.
Aku berdoa untuknya, dan memohonkan ampun baginya dan semua ahli kubur di situ.

Pada suatu malam aku bermimpi berjumpa dengan ibuku.
Aku berkata: “Wahai ibuku, bagaimana keadanmu?”
Ia menjawab: “Wahai anakku, sesungguhnya kematian itu adalah kesusahan yang dahsyat.
Aku alhamdulillah ada di alam barzakh yang terpuji.
Ranjangnya harum, dan bantalnya terdiri tenunan kain sutera.”
Aku berkata: “Apakah Ibu ada keperluan kepadaku?”
Ia menjawab: “Iya. Jangan kamu tinggalkan ziarah yang kamu lakukan kepada kami. Sungguh aku sangat senang dengan kedatanganmu pada hari Jum’at ketika berangkat dari keluargamu. Orang-orang akan berkata kepadaku: “Ini anakmu sudah datang.”

Lalu aku merasa senang, dan orang-orang mati yang ada di sekitarku juga senang.”

As Syaikh Basysyar bin Ghalib RA, ulama salaf pula, berkata: “ Aku bermimpi As Sufiyyah Robiah al-Adawiyah RA dalam tidurku. Aku memang selalu mendoakannya.

Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku: “Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai kepada kami di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan sutera.”

Aku berkata: “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”
Ia menjawab: “Begitulah doa orang-orang yang masih hidup.

Apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah mati dan doa itu dikabulkan, maka doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera.

Lalu hadiah itu diberikan kepada orang mati yang didoakan itu.
Lalu dikatakan kepadanya : “Terimalah, ini hadiah si anu kepadamu.”

Seberapa sering kita berziarah ke makam orang tua, keluarga dan guru kita yang telah meninggal dunia?
Seberapa banyak kita mendoakan mereka dalam waktu-waktu kita beribadah???

Ziarah kita dan doa kita sangat penting bagi mereka...

Yang Mau Ziarah ke Makam Kakek, Nenek, atau Orang  Tua, Silahkan...

Karena DOA Kita, Selalu Dinanti oleh mereka.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ

Jangan lupa kirimkan  Al Fatihah kepada mereka, kepada ibu ayah, kakek nenek, guru atau anggota keluarga kita yang sudah meninggal dunia, khususnya dimalam
Jum'at nanti.

Ya Allah,ampunilah dosaku,dosa ibu bapaku keluargaku,saudraku dan semua orang berkomentar,"Aamiin"dan jangn engaku cabut nyawa kami saat tubuh kami tidak pantas di surgamu.

Aamiin Ya Robbal Alamiin

Wallahu A'lam Bishawab

#alfatihah

Wednesday, April 17, 2019

Istri yg baik

Lamuno bojo paling apik kok karek
ibadahe tok mestine seng di elem-elem
Kanjeng Nabi yo Sayyidah Hafsoh utowo Sayyidah Juwariyah......................................

Lamuno karek nasabe yo Sayyidah Shofiyyah seng bakale di elem-elem Karo
Kanjeng Nabi Muhammad............................

Lamuno karek alime tur ayune.....
mestine seng di elem-elem karo
Nabi yo Sayyidah Aisyah..........

Lamuno sebab cedak nasab karo nyambung dulur mestine sg di elem-elem
Kanjeng Nabi yo Sayyidah Zainab...............

Tapi gaakkk..............................................
Tetep di apak-apakno seng di elem-elem karo Kanjeng Nabi zo Sayyidah Khodijah..

Sampek Beliau dawuhan :

"والله ما ابدلني الله خيرا منها"

Demi Alloh ora ono seng iso nggantekno posisi Sayyidah Khodijah nok sandingku .

MERGO APIK-APIK'E BOJO IKU KAPAN
PENGERTIAN & PENUH KASIH SAYANG

Sampek ndelalahe putra putri Nabi sg akeh ko Sayyidah Khodijah mergo........

barokahe Nabi nemplek  S. KHODIJAH
Sebab olehe ngeridaknone S KHODIJAH
neng gone Kanjeng Nabi..............................

Intine barokahe urip iku karek sakinah lan mahabbahe lan podo-podo nyenengnone karone......(suami & istri)

اللهم صل علي محمد و علي ال محمد

Sunday, April 14, 2019

Rumah untuk Raja dari seluruh Nabi Suatu waktu Nabi Sulaiman as. dan sahabatnya Tubbah Harrari pergi mengunjungi Yathrib (Madinah). Baginda Nabi Sulaiman memerintahkan tandunya untuk turun disuatu tempat yg dinamakan Yathrib dan memberitahu sahabatnya Tubbah Harari, bahwa disinilah Baginda Nabi Muhammad saw. Nabi dari para Nabi akan datang. Nabi Sulaiman as. berkata, “Apabila Beliau saw. ada disini, aku akan membantu beliau mengikatkan tali sepatunya!”. Tubbah Harrari begitu kaget dan menjawab: "Nabi ini apakah derajatnya akan lebih tinggi dari Anda ?” "Ya derajat Baginda Nabi Muhammad saw. lebih tinggi dari derajat seluruh Nabi". Tubbah Harrari lalu memohon kepada Nabiyulloh Sulaiman as, apakah dia boleh tinggal disitu untuk menunggu Raja dari seluruh Nabi, imam dari para Rasul? Nabiyulloh Sulaiman as. menjawab : "Ya, engkau boleh menunggu disini jika kamu menginginkannya!” Kemudian sahabat dari Nabi Sulaiman as. tersebut mulai membangun rumah-rumah dan meminta penduduk disekitar gua, bukit dan gubug, untuk datang dan tinggal disana. Ketika orang-orang itu datang, mereka terkagum-kagum melihat cantiknya rumah-rumah yg telah dibangun. Mereka lihat bahwa rumah-rumah yg dibangun, semuanya satu lantai, kecuali satu rumah dengan 2 lantai; maka penduduk disitu bertanya, “Wahai Tubbah Harrari mengapa yg satu ini dibangun dengan 2 lantai?” Tubbah Harrari menjawab; “Rumah ini disediakan untuk seseorang yg derajatnya sangat tinggi, oleh karena itu dibuat dua lantai, rumah ini saya bangun khusus untuk beliau saw.” Rumah-rumah ini merupakan permukiman pertama di Yathrib, dan Tubbah Harrari dengan sabar menunggu kedatangan Nabi Suci Muhammad Rasul Allah, Salallahu Alayhi wa Sallam. Namun Dengan berjalannya waktu Tubbah Harrari menjadi makin tua dan makin lemah dan datanglah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia. Pada hari kematiannya dia menulis surat yg isinya : “ Ya Rasul Allah Sallahu Alayhi Wa-Sallam, saya mendengar dari Nabi Sulaiman, Nabi saya, bahwa Anda akan tiba ditempat ini, saat-saat terakhirku sudah tiba dan saya harus meninggalkan dunia ini, saya sudah membangun rumah ini untuk Anda, jadi mohon diterima rumah ini”. Tubbah Harrari menyerahkan surat itu kepada putranya dengan permintaan untuk diserahkan kepada Baginda Nabi dari para nabi, ketika kelak beliau tiba. Demikianlah waktu berjalan terus, abad demi abad berlalu dan diteruskan dari generasi-generasi keturunan Tubbah Harrari, dan akhirnya sampai ketangan sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra. Ketika Rasul-Salallahu Alayhi wa Sallam tiba di Yathrib (Madinah), Beliau diundang oleh setiap penduduk Madinah untuk tinggal dirumah mereka, namun Rasul Allah Muhammad-SalAllahu Alayhi wa Sallam menjawab, “Aku akan tinggal dimana ontaku ini berhenti untuk istirahat”. Dan onta itu memutuskan untuk beristirahat didepan pintu rumah sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra. Baginda Nabi Muhammad Sal Allahu Alayhi wa Sallam kemudian bertanya kepada sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra, “Dapatkah kamu berikan kepadaku, Amaanatku?" Hati Abu Ayyub Al-Anshari, begitu kaget, karena Rasul yg baru datang ini tahu apa yg telah terjadi oleh leluhur-leluhurnya selama berabad-abad... Kemudian Abu Ayyub menjawab: "Ya Rasul Allah, hanya ayah saya dan saya yg mengetahui adanya surat ini!” Baginda Nabi saw.menjawab, “Sesungguhnya Aku melihat kakek buyutmu ketika dia menulis surat ini wasiat ini". Kisah ini dituturkan oleh Syaikh Muhammad Nazim al-Qubrusi an-Nagsyabandi اللّـهــمّ صـلّ على ســيّدنا مـحــمّـد النّـــبيّ الأمّيّ وعلى آله وصحــــبه وســــلّم Rumah Abu Ayyub Al-Anshari kini telah dibongkar... namun foto dilingkaran warna kuning menunjukkan dimana rumah sahabat mulia Abu Ayyub al-Anshari ra.

Rumah untuk Raja dari seluruh Nabi

Suatu waktu Nabi Sulaiman as. dan sahabatnya Tubbah Harrari pergi mengunjungi Yathrib (Madinah). Baginda Nabi Sulaiman memerintahkan tandunya untuk turun disuatu tempat yg dinamakan Yathrib dan memberitahu sahabatnya Tubbah Harari, bahwa disinilah Baginda Nabi Muhammad saw. Nabi dari para Nabi akan datang.

Nabi Sulaiman as. berkata, “Apabila Beliau saw. ada disini, aku akan membantu beliau mengikatkan tali sepatunya!”.

Tubbah Harrari begitu kaget dan menjawab:  "Nabi ini apakah derajatnya akan lebih tinggi dari Anda ?”

"Ya derajat Baginda Nabi Muhammad saw. lebih tinggi dari derajat seluruh Nabi".

Tubbah Harrari lalu memohon kepada Nabiyulloh Sulaiman as, apakah dia boleh tinggal disitu untuk menunggu Raja dari seluruh Nabi, imam dari para Rasul?

Nabiyulloh Sulaiman as. menjawab : "Ya, engkau boleh menunggu disini jika kamu menginginkannya!”

Kemudian sahabat dari Nabi Sulaiman as. tersebut mulai membangun rumah-rumah dan meminta penduduk disekitar gua, bukit dan gubug, untuk datang dan tinggal disana.

Ketika orang-orang itu datang, mereka terkagum-kagum melihat cantiknya rumah-rumah yg telah dibangun. Mereka lihat bahwa rumah-rumah yg dibangun, semuanya satu lantai, kecuali satu rumah dengan 2 lantai; maka penduduk disitu bertanya,
“Wahai Tubbah Harrari mengapa yg satu ini dibangun dengan 2 lantai?”

Tubbah Harrari menjawab;
“Rumah ini disediakan untuk seseorang yg derajatnya sangat tinggi, oleh karena itu dibuat dua lantai, rumah ini saya bangun khusus untuk beliau saw.”

Rumah-rumah ini merupakan permukiman pertama di Yathrib, dan Tubbah Harrari dengan sabar menunggu kedatangan Nabi Suci Muhammad Rasul Allah, Salallahu Alayhi wa Sallam. Namun Dengan berjalannya waktu Tubbah Harrari menjadi makin tua dan makin lemah dan datanglah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia.

Pada hari kematiannya dia menulis surat yg isinya :
“ Ya Rasul Allah Sallahu Alayhi Wa-Sallam, saya mendengar dari Nabi Sulaiman, Nabi saya, bahwa Anda akan tiba ditempat ini, saat-saat terakhirku sudah tiba dan saya harus meninggalkan dunia ini, saya sudah membangun rumah ini untuk Anda, jadi mohon diterima rumah ini”.

Tubbah Harrari menyerahkan surat itu kepada putranya dengan permintaan untuk diserahkan kepada Baginda Nabi dari para nabi, ketika kelak beliau tiba.

Demikianlah waktu berjalan terus, abad demi abad berlalu dan diteruskan dari generasi-generasi keturunan Tubbah Harrari, dan akhirnya sampai ketangan sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra.

Ketika Rasul-Salallahu Alayhi wa Sallam tiba di Yathrib (Madinah), Beliau diundang oleh setiap penduduk Madinah untuk tinggal dirumah mereka, namun Rasul Allah Muhammad-SalAllahu Alayhi wa Sallam menjawab,
“Aku akan tinggal dimana ontaku ini berhenti untuk istirahat”.

Dan onta itu memutuskan untuk beristirahat didepan pintu rumah sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra.

Baginda Nabi Muhammad Sal Allahu Alayhi wa Sallam kemudian bertanya kepada sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra,
“Dapatkah kamu berikan kepadaku, Amaanatku?"

Hati Abu Ayyub Al-Anshari, begitu kaget, karena Rasul yg baru datang ini tahu apa yg telah terjadi oleh leluhur-leluhurnya selama berabad-abad... Kemudian Abu Ayyub menjawab:
"Ya Rasul Allah, hanya ayah saya dan saya yg mengetahui adanya surat ini!”

Baginda Nabi saw.menjawab, “Sesungguhnya Aku melihat kakek buyutmu ketika dia menulis surat ini wasiat ini".

Kisah ini dituturkan oleh Syaikh Muhammad Nazim al-Qubrusi an-Nagsyabandi

اللّـهــمّ صـلّ على ســيّدنا مـحــمّـد النّـــبيّ الأمّيّ وعلى آله وصحــــبه وســــلّم

Rumah Abu Ayyub Al-Anshari kini telah dibongkar... namun foto dilingkaran warna kuning menunjukkan dimana rumah sahabat mulia Abu Ayyub al-Anshari ra.

Suatu waktu Nabi Sulaiman as. dan sahabatnya Tubbah Harrari pergi mengunjungi Yathrib (Madinah). Baginda Nabi Sulaiman memerintahkan tandunya untuk turun disuatu tempat yg dinamakan Yathrib dan memberitahu sahabatnya Tubbah Harari, bahwa disinilah Baginda Nabi Muhammad saw. Nabi dari para Nabi akan datang.

Nabi Sulaiman as. berkata, “Apabila Beliau saw. ada disini, aku akan membantu beliau mengikatkan tali sepatunya!”.

Tubbah Harrari begitu kaget dan menjawab:  "Nabi ini apakah derajatnya akan lebih tinggi dari Anda ?”

"Ya derajat Baginda Nabi Muhammad saw. lebih tinggi dari derajat seluruh Nabi".

Tubbah Harrari lalu memohon kepada Nabiyulloh Sulaiman as, apakah dia boleh tinggal disitu untuk menunggu Raja dari seluruh Nabi, imam dari para Rasul?

Nabiyulloh Sulaiman as. menjawab : "Ya, engkau boleh menunggu disini jika kamu menginginkannya!”

Kemudian sahabat dari Nabi Sulaiman as. tersebut mulai membangun rumah-rumah dan meminta penduduk disekitar gua, bukit dan gubug, untuk datang dan tinggal disana.

Ketika orang-orang itu datang, mereka terkagum-kagum melihat cantiknya rumah-rumah yg telah dibangun. Mereka lihat bahwa rumah-rumah yg dibangun, semuanya satu lantai, kecuali satu rumah dengan 2 lantai; maka penduduk disitu bertanya,
“Wahai Tubbah Harrari mengapa yg satu ini dibangun dengan 2 lantai?”

Tubbah Harrari menjawab;
“Rumah ini disediakan untuk seseorang yg derajatnya sangat tinggi, oleh karena itu dibuat dua lantai, rumah ini saya bangun khusus untuk beliau saw.”

Rumah-rumah ini merupakan permukiman pertama di Yathrib, dan Tubbah Harrari dengan sabar menunggu kedatangan Nabi Suci Muhammad Rasul Allah, Salallahu Alayhi wa Sallam. Namun Dengan berjalannya waktu Tubbah Harrari menjadi makin tua dan makin lemah dan datanglah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia.

Pada hari kematiannya dia menulis surat yg isinya :
“ Ya Rasul Allah Sallahu Alayhi Wa-Sallam, saya mendengar dari Nabi Sulaiman, Nabi saya, bahwa Anda akan tiba ditempat ini, saat-saat terakhirku sudah tiba dan saya harus meninggalkan dunia ini, saya sudah membangun rumah ini untuk Anda, jadi mohon diterima rumah ini”.

Tubbah Harrari menyerahkan surat itu kepada putranya dengan permintaan untuk diserahkan kepada Baginda Nabi dari para nabi, ketika kelak beliau tiba.

Demikianlah waktu berjalan terus, abad demi abad berlalu dan diteruskan dari generasi-generasi keturunan Tubbah Harrari, dan akhirnya sampai ketangan sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra.

Ketika Rasul-Salallahu Alayhi wa Sallam tiba di Yathrib (Madinah), Beliau diundang oleh setiap penduduk Madinah untuk tinggal dirumah mereka, namun Rasul Allah Muhammad-SalAllahu Alayhi wa Sallam menjawab,
“Aku akan tinggal dimana ontaku ini berhenti untuk istirahat”.

Dan onta itu memutuskan untuk beristirahat didepan pintu rumah sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra.

Baginda Nabi Muhammad Sal Allahu Alayhi wa Sallam kemudian bertanya kepada sahabat Abu Ayyub Al-Anshari ra,
“Dapatkah kamu berikan kepadaku, Amaanatku?"

Hati Abu Ayyub Al-Anshari, begitu kaget, karena Rasul yg baru datang ini tahu apa yg telah terjadi oleh leluhur-leluhurnya selama berabad-abad... Kemudian Abu Ayyub menjawab:
"Ya Rasul Allah, hanya ayah saya dan saya yg mengetahui adanya surat ini!”

Baginda Nabi saw.menjawab, “Sesungguhnya Aku melihat kakek buyutmu ketika dia menulis surat ini wasiat ini".

Kisah ini dituturkan oleh Syaikh Muhammad Nazim al-Qubrusi an-Nagsyabandi

اللّـهــمّ صـلّ على ســيّدنا مـحــمّـد النّـــبيّ الأمّيّ وعلى آله وصحــــبه وســــلّم

Rumah Abu Ayyub Al-Anshari kini telah dibongkar... namun foto dilingkaran warna kuning menunjukkan dimana rumah sahabat mulia Abu Ayyub al-Anshari ra.