HAL-HAL YANG LAYAK DISAMPAIKAN PADA ORANG AWAM DAN YANG TIDAK
1. Asy-Syaikh al-Quthb Abdullah bin Alwi al-Haddad ra berkata, "Dua hal yang tidak boleh disampaikan kepada orang awam dan tidak boleh didengar oleh mereka yaitu: permasalahan aqidah dan hukum yang rumit. Karena jika engkau teliti mereka dalam kedua hal itu, maka engkau tidak akan mendapati shalat mereka sah di dalam mazhab, seperti kesalahan dalam membaca huruf "dhod" (dalam surat al-Fatihah) dan lain-lainnya. Bahkan jika perbuatan mereka masih dapat dipertimbangkan di dalam mazhab, maka tinggalkanlah mereka dalam kondisi mereka itu (jangan diperingatkan), sebab jika engkau memberatkan mereka, maka tidak akan mendapatkan dari mereka yang dikehendaki. Begitu juga dalam masalah aqidah, janganlah menyampaikan masalah yang rumit sedikit pun kepada mereka. Bahkan biarkanlah mereka mengucapkan, Allah bersama kami, Allah memandang kami, atau ucapan yang seperti itu', maka cukuplah bagi mereka hal itu.
2. Al-Imam al-Ghazali ra. berkata, "Tidak diperbolehkan berbicara panjang lebar tentang hakikat ilmu yang rumit kepada orang awam. Tetapi hendaknya berbicara kepada mereka cukup pada pelajaran ibadah, amanah dalam usaha yang menjadi kebiasaan mereka, dan memenuhi hati mereka dengan rasa harap dan takut terhadap surga dan neraka, seperti yang disebut oleh Al-Qur'an."
3. Beliau berkata, "Khususnya, janganlah membuka pembahasan suatu masalah terhadap orang-orang awam, karena hal itu dapat merusak pekerjaan mereka yang dengannya menopang hidup makhluk dan mempermudah kehidupan orang-orang khusus."
4. Di dalam kitab al-Hikam al-Haddadiyyah disebutkan, "Hendaknya pembicaraan seorang alim kepada kebanyakan orang hanya seputar tiga hal:
a) mengingatkan nikmat.
b) terus menerus dalam berbuat taat.
c) menjauhi perbuatan maksiat.
Setiap orang yang berilmu yang bebicara kepada orang awam di luar tiga hal ini, maka dia adalah penebar fitnah."
5. Al-Imam Idrus bin Umar al-Habsyi, semoga Allah memberi manfaat melaluinya, berkata, "Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi manusia di zaman ini melebihi pembicaraan mengenai tanda-tanda kebesaran Allah dan jalan hidup para pendahulu yang saleh. Pembicaraan mengenai tanda-tanda kebesaran Allah dan nikmat-Nya akan bermanfaat dan membawa mereka bersyukur kepada Allah Swt.. Sedangkan berbicara mengenai jalan hidup para pendahulu yang saleh, akan membawa mereka untuk mengikuti dan meneladani mereka." (al-Manhaj as-Sawy: 321)
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
No comments:
Post a Comment