Friday, September 7, 2018

Beginilah Ulama Berfatwa, Kisah Syekh Bin Bayyah dan Seorang Istri yang Minta Cerai karena Suaminya Pemabuk

Pada suatu saat Syekh Abdullah Bin Bayyah ada di acara live sebuah stasiun televisi. Kemudian ada seorang perempuan dari Jazair bertanya kepada beliau, “Wahai Guru, bagaimana pendapat Anda tentang seorang perempuan dimana suaminya selalu meminum minuman keras dan datang di malam hari. Pada suatu saat ketika saya membaca Alquran, suami saya datang dan memukuliku, mengambil Alquran dan menyobeknya. Saya bingung, apakah saya boleh minta cerai atau tidak. Bagaimana pendapatmu?”

Lalu Syekh Abdullah Bin Bayyah balik bertanya, “Apakah kamu mempunyai anak?”

Perempuan tersebut berkata, “Iya, saya mempunyai lima anak masih kecil-kecil.”

Syekh Bin Bayyah bertanya lagi, “Apakah keluargamu ada?”

“Ada, tapi saya di ibukota sedangkan keluarga saya jauh ada di pelosok desa,” jawab si perempuan.

Lalu Syekh Bin Bayyah bertanya lagi, “Apakah ada yang mengayomimu?”

Jawab si perempuan, “Tidak, karena anakku semuanya masih kecil.”

Lalu Syekh Bin Bayyah berkata, “Wahai perempuan, janganlah engkau pergi dari rumahmu dan jangan kau minta cerai terhadap suamimu. Sabarlah bersamanya, jangan sampai engkau memarahinya.”

Tanya si perempuan, “Apakah saya harus sabar terhadap suami yang tiap malam datang dengan bau khamer, wahai Syekh?”

Syaikh Abdullah Bin Bayyah menjawab, “Kalau engkau berada di rumah tersebut maka yang akan meminum khamer cuman satu, sedangkan tugasmu membentengi anak-anakmu. Tapi ketika engkau keluar, maka yang akan meminum khamer 6 orang. Anak kecilmu akan terdidik dengan meminum khamer. Nanti kalau sudah tua mereka akan suka meminum khamer. Bersabarlah dan selalu meminta kepada Allah di tengah malam.”

Setelah beberapa tahun Syekh Abdullah Bin Bayyah kembali live di TV tersebut. Kemudian ada telepon masuk, “Saya adalah perempuan dulu yang bertanya tentang masalah apakah istri boleh minta cerai terhadap suaminya yang selalu meminum khamer.”

Jawab Syekh Bin Bayyah, “Oh iya, saya ingat kepadamu, ceritakan kepadaku bagaimana keadaan suamimu sekarang.”

Lalu si perempuan itu bercerita, “Kalau suamiku sekarang sudah memegang kunci Masjid Jami’. Setiap akhir malam dia yang membuka pintu masjid. Allah memberikan ijabah terhadap doaku yang di tengah malam. Allah selalu membersihkan hatiku menjadikan aku sabar. Dan alhamdulillah anakku terdidik dengan baik.” (Hb. Hamid Ja’far Al Qadri/Ala-NU)

No comments:

Post a Comment