|| Setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, bahkan ada yang mengatakan setiap nafas beribadah, lalu ibadah itu apa sebenarnya?
al-Mukarram Romo Yai Asrori al-Ishaqi pernah memberikan pitutur bahwa al-'Ulama' al-Usuliyun mengatakan:
فعل المكلف على خلاف هوى نفسه تعظيما لربه
Ibadah adalah lakon-perbuatan yang dilakukan oleh mukallaf (aqil-baligh) atas dasar membedai hawanafsu-nya karena Ta'dhiman kepada Tuhan-nya.
Saya mencoba ngintip Faid al-Qadir karya al-Manawi rahimahulLah menemukan ta'rif yang sama persis seperti pada pitutur al-Mukarram diatas. Artinya. Ibadah itu amalan kebaikan yang berdasarkan penolakan hawanafsu dan ta'dziman (pengagungan) kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Akan tetapi kebanyakan orang berhenti pada amalan kebaikan saja, beberapa diantaranya berhenti pada ketaatan dan ta'dziman (pengagungan) kepada Tuhan, dan sangat sedikit yang mencakup keseluruhannya.
Saya kasih ibarah, dalam Kasyful Bayan, Imam as-Samarqandi dan juga dikatakan dalam Tafsir Showi:
فائدة : قال كعب الاخبار ان ابليس اللعين كان خازن الجنة اربعين الف سنة، ووعظ الملائكة عشرين الف سنة وسيد الكروبيين ثلاثين الف سنة، وسيد الروحانيين الف سنة، وطاف حول العرش اربعة عشر الف سنة
Sebuah Faidah: Berkata Ka'ab Al-akhbar "sungguh Iblis yang terlaknat telah menjadi penjaga surga selama 40.000 tahun, Guru dan Penasihat Malaikat selama 20.000 tahun, Pemimpin Malaikat Karubiyyun selama 30.000 tahun, Pemimpin Malaikat Ruhaniyyin selama 1000 tahun, dan (bukan cuma thawaf di ka'bah, bahkan mereka) thawaf di Arsy selama 14.000 tahun.
Titel? Coba lihat titel iblis dimukasyafat al-Kulub, Imam Ghazali;
ﺭﻭﻱ ﺃﻥ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻛﺎﻥ ﺍﺳﻤﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺍﻟﻌﺎﺑﺪ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﺍﻟﺰﺍﻫﺪ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ ﺍﻟﻮﻟﻲ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ ﺍﻟﺘﻘﻲ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ ﺍﻟﺨﺎﺯﻥ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ ﻋﺰﺍﺯﻳﻞ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻠﻮﺡ ﺍﻟﻤﺤﻔﻮﻅ ﺇﺑﻠﻴﺲ
Diriwayatkan bahwa Iblis di langit dunia mendapatkan titel Ahli 'Ibadah, pada langit ke-II disebut Ahli Zuhud, pada langit ke-III al-'Arif (ma'rifat bilLah), pada langit ke-IV disebut WaliyulLah, pada langit ke-V disebut Ahli Taqwa kepada Allah, pada langit ke-VI disebut Penjaga syurga, pada langit ke-VII Azazil (mengetahui ruh yang buruk dihadapan Allah). (tapi coba lihat pada putusan akhir) dilauh al-Mahfudz Iblis dilihat Iblis. Artinya. suka mengaburkan sesuatu antara yang haq dan batil. [Lihat; Mukhasyafat al-Kulub; 61]
Lalu apa hubungannya dengan ibadah? Imam Ghazali dalam maqalah diatas, beliau menutup maqalahnya dengan:
ﻭﻫﻮ ﻏﺎﻓﻞ ﻋﻦ ﻋﺎﻗﺒﺔ ﺃﻣﺮﻩ، ﻓﺄﻣﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺠﺪ ﻷﺩﻡ
Dia. Iblis itu lalai akan akhir dari perkaranya, maka Allah subhanaHu wata'ala memerintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alaih as-Salam.
Umat Islam yang terus istiqamah dalam beribadah intinya adalah tidak mengetahui akhir dari hayatnya. Boleh jadi saya atau anda sekarang iman dan islam, tapi apakah kita tahu akhir dari hayat kita masih membawa iman?. WalLahu yahdi ila ash-Shirath al-Mustaqim. Ihdina as-Shirath al-Mustaqim. Semoga kita dianugrahi ketaatan dan selalu istiqamah dan Iman & Islam hingga ruh terpisah dari raga.
||al-Qabul maghib 'an ru'yatina. Jogjakarta, 29 04 2016
No comments:
Post a Comment