Sunday, February 26, 2017

Kisah cinta para santri sungguh tidak romantis.

Kisah cinta para santri sungguh tidak romantis.
1
Mereka sedang duduk bersantai di teras masjid, kemudian dari kejauhan, tampak santri-santri putri lewat sambil membawa kitab kuning dipelukan mereka.
Melihat kerudung itu, gaya berjalan mereka itu, meski tanpa sempat melihat wajahnya, mereka langsung jatuh cinta. Kemudian diam-diam berharap kelak akan dipertemukan dan hidup bahagia selamanya.
2
Di musholla, ada seorang santri yang berangkat ngaji lebih awal. Niatnya dia ingin menyiapkan sajadah untuk tempat duduk Kiainya nanti. Tapi secara tak sengaja, dia melihat pulpen hi-tech tergelak begitu saja di pojokan. Tutupnya terbuka.
Dia mengambil pulpen itu dan menemukan nama seseorang di dalam pulpen itu. Bukan nama-nama seperti Zaed, Umar, Bakar, Ali, Farhan. Hadi, Fuad, Rifa'i, atau Abdurrahman. Tapi Khumairo.  Nama perempuan. (Dengan tulisan tangan yang boleh dibilang sangat indah) Dan santri itu langsung jatuh cinta.

Siapa Khumairo ini? Dia pasti rajin ngaji. Apakah pipinya kemerah-merahan? Berkaca mata?
Santri itu pun membiarkan pulpen manis tadi di tempatnya, sambil berbisik, kalau kau temukan lagi pulpenmu ini, ketahuilah, ada santri ganteng yang baru saja menyentuh pulpenmu ini, Mbak. Dia titip salam untukmu tiga kali. Salam bismillah.

3
Di satu warung yang tidak boleh disebutkan namanya.
Ada seorang santri yang komplain karena gorengan yang dimakannya sangat asin. "Terus mau dibalikin? Sudah kamu makan tuh."
"Ya, maksud saya, lain kali kalau masak gorengan yang betul, dong. Kan keasinan juga nggak enak."
"Loh, bukan saya itu yang bikin."
"Siapa?"
"Ya Mbak-mbak putri sana. Kan itu gorengan kiriman dari pondok sebelah. Mungkin yang bikin lagi puasa. Jadi nggak sempat mencicipi gorengannya." Seketika itu, ada hati yang meleleh. "Yang bikin gorengan ini santri putri? Emangnya dia jago masak, ya? Rajin puasa? Gorengannya nggak asin, kok. Tapi rasanya khas." Cinta itu membenahi semua yang berantakan, kekasih. Meski kadang sebaliknya. *** Karena jika yang dimaksud romantis adalah pertemuan kedua belah pihak, diam-diam bertemu pandang, berduaan, melihat bintang di langit, menyenandungkan lagu cinta. Dll
Foto @anifahambali ~ittihadulmuballighin
#a

No comments:

Post a Comment