Tuesday, June 20, 2017

Tantangan Tuhan kepada orang yang memusuhi Wali

Tantangan Tuhan kepada orang yang memusuhi Wali

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori disebutkan dari Abu Huroiroh, beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda:

إن الله قال: من عادى لي وليا فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما ٱفترضت عليه، وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها وإن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأعيذنه (رواه البخاري عن السيدة عائشة وأبي أمامة وعلي بن أبي طالب وأنس بن مالك ومعاذ بن جبل وحذيفة رضي الله عنهم أجمعين).

"Sesungguhnya ALLOH berfirman: "barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku telah mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan suatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Dan setiap hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal kesunahan, maka Aku akan mencintainya. Jika Aku telah mencintainya​, maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, maka Aku pasti memberikannya, dan jika ia meminta perlindungan, maka Aku pasti melindunginya".

Dalam hadits tersebut terdapat penjelasan permulaan dan akhir dari jalan para sufi. Mereka memulainya​ dengan jalan:

1. Bersungguh-sungguh (mujahadah) dalam memerangi hawa nafsunya​.
2. Senantiasa terus-menerus dalam mensucikan hati dari setiap apapun yang menjauhkan dari ALLOH.
3. Menghiasi hati dengan apapun yang bisa mendekatkan diri kepada ALLOH, baik berupa ucapan, perbuatan, maupun tingkah laku.
4. Selalu menghadap (Iqbal) kepada ALLOH.
5. Selalu siap berdiri di hadapan ALLOH dalam setiap waktu dan keadaan.

Hal ini dilakukan tergantung kemampuan masing-masing sampai mencapai derajat fana'.
Orang yang telah mencapai derajat Fana', maka ia akan mendapatkan predikat:

محبوبا ملحوظا ومربوبا محفوظا فني عن نفسه وبقي بربه

dicintai, selalu diperhatikan, dipelihara dan dijaga oleh Tuhan yang mengasihinya, serta fana' dari dirinya sendiri dan kekal dengan Tuhannya.

فكان الله ولي أمره وحافظ سره فهو لذلك سمعه وبصره ورجله ويده أي متولي شؤونه كلها

Bila telah mendapatkan pangkat itu, maka ALLOH sendiri yang akan mengurus urusannya dan menjaga rahasianya. Hal inilah yang dikatakan ALLOH menjadi pendengarannya, penglihatannya, tangan dan juga kakinya. Yakni Dzat yang mengatur segala urusan wali (kekasih) ALLOH.
***

Cuplikan dari kitab:

الإعلام بأن التصوف من شريعة الإسلام للعلامة عبد الله بن الصديق الغماري الإدريسي الحسني بالإجازة من حضرة الشيخ عبد المنعم بن عبد العزيز بن الصديق الغماري حينما زار في منزل الشيخ ميمون زبير الساراني حفظهم الله وإياكم أجمعين.

(Foto: bersama Syaikh Abdul Mun'im, yang mengijazahkan kitab).

No comments:

Post a Comment