WELAS-ASIH
Sebelumnya, izinkan sepatah kata aku menukil sebuah kalam hikmah dari Sabda Nabi Muhammad shallalLahu 'alaihi wa aalihi wasallam ajma'in. Dari riwayat Ibnu Umar radlialLahu 'anhu wa ardlah, bahwa beliau bersabda:
الراحمون يرحمهم الرحمن، ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السمآء
"Orang-orang yang welas-asih, -Allah 'Azza wa Jall- Yang Maha Rahman merahmatinya. Oleh karenanya berwelas-asih lah kalian kepada (makhluk) yang ada di muka bumi, maka merahmati kalian yang ada dilangit"
Sejalan dengan hadits ini, aku menginginkan menukil sebuah hikayah yang ajiib. Suatu peristiwa, khalifah Umar -radlialLahu 'anhu wa ardlah- melintas dijalan menuju Madinah. Waktu itu, beliau melihat seorang anak kecil yang mana pada kedua tangannya terdapat burung pipit (emprit; jawa/ushfuur; Arab), dan anak itu mempermainkan burung tersebut. Hati Sang Khalfah tersentuh, welas. Kemudian, beliau membeli dan melepaskan burung tersebut.
Lama, jauh setelah beliau wafat. Orang² bermimpi bertemu Sang Khalifah, lalu mereka menanyakan keadaannya.
"Wahai khalifah rasulullah, apa yang diperlakukan Allah 'Azza wa Jall kepada engkau? "
"Allah 'Azza wa Jall Mengampuni segala kesalahanku dan mendudukan diriku dalam kedudukan yang tinggi" jawab Umar.
Para sahabat menanyakan, "Tentunya sebab dermawan engkau, atau karena keadilan engkau, atau kezuhudan engkau, wahai khalifah?" Tanya sahabat.
Wahai para sahabat, jawab Umar. Ketahuilah, ketika jasadku telah benar-benar diletakkan di liang lahat, dan kalian menutupinya dengan turab (debu/tanah). Lalu kalian meninggalkan aku sendirian di sana. Datanglah dua Malaikat yang menakutkan. Gemertar seluruh tubuh persendianku akan menakutkannya dua Malaikat itu. Mereka berdua mendudukkan-ku supaya ditanyai olehnya. Tiba tiba.., aku mendengar suara yang tak kujumpai arahnya. Dia mengatakan:
"Tinggalkanlah, tinggalkanlah hamba-KU... Janganlah kalian menakut nakutinya, karena AKU telah benar-benar Merahmatinya, dan AKU telah benar benar Mengampuni segala dosa kesalahannya, karena ia pernah welas-asih kepada se-ekor burung ketika di dunia"
Intaha.. Kisah ini sengaja aku nukil ulang dari redaksi aslinya. Kitab kecil penuh hikmah; USHFURIYAH. pada bagian pembuka.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment