Satu jam membaca al qur'an tanpa memahami dan merenungkan maknanya bisa dapat satu juz,
sedangkan jika membacanya dengan memahami dan merenungkan maknanya maka cuma dapat beberapa ayat saja.
Diantara keduanya, manakah yg lebih utama ?
Dalam hal ini ulama' berbeda pendapat,
pendapat pertama yg dipelopori oleh Ibnu mas'ud, Ibnu Abbas dan selain mereka berdua bahwa membaca al qur'an dengan tidak tergesa-gesa sambil memahami dan merenungkan maknanya itu lebih utama daripada membaca secara cepat dan banyak,
karena tujuan dari membaca al qur'an yg utama adalah memahami, merenungkan maknanya dan mengamalkan isinya, sedangkan membaca dan menghafal itu merupakan washilah/sarana agar bisa memahami maknanya.
Alasan yg lainnya adalah karena keimanan adalah sebaik-baik amalan, sedangkan memahami dan merenungkan al qur'an bisa menumbuhkan keimanan.
adapun hanya membaca saja tanpa memahami dan merenungkan maknanya maka itu juga di lakukan oleh orang yg baik maupun orang yg jahat, baik orang yg beriman maupun yg tidak beriman sebagaimana sabda Nabi shollallohu alaihi wasallam :
" perumpamaan orang munafiq yg membaca al qur'an seperti buah roihanah, baunya wangi tapi rasanya pahit"
seperti itulah petunjuk Nabi shollallohu alaihi wasallam,
karena beliau membaca surat dengan tartil hingga bacaannya lebih panjang/lama dan beliau berdiri membaca ayat-ayat hingga Shubuh’.
Pendapat yg kedua yg dipelopori oleh ashabus syafi'i bahwa banyak membaca al qur'an lebih utama, dalilnya adalah sabda Nabi shollallohu alaihi wasallam :
" Barangsiapa yang membaca ayat dalam Kitabullah, maka baginya kebaikan. Satu kebaikan dilipatkan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim, satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf "
dan dikarenakan Utsman bin ‘Affaan pernah membaca seluruh Al-Qur’an dalam satu raka’at, dan juga banyak atsar dari kaum salaf tentang banyaknya bacaan mereka.
Namun pendapat yg benar dalam masalah ini bisa di katakan bahwa pahala membaca al qur'an dengan tartil dan tadabbur itu lebih besar dan tinggi kedudukannya (unggul dari segi kualitas), sedangkan pahala banyaknya bacaan itu lebih banyak jumlahnya (unggul dari segi kuantitas).
yg pertama seperti orang yg bersedekah satu permata besar atau memerdekakan seorang budak yg berkualitas bagus,
sedangkan yg kedua seperti orang yg bersedekah uang dalam jumlah banyak atau memerdekakan budak yg harganya murah dalam jumlah yg banyak.
Wallohu a'lam.
~Zaadul Ma'ad~
No comments:
Post a Comment