Al-Arif bilLah mengatakan, ketika Allah MENCIPTAKAN akal. Kemudian ditanya, man ANA wa man anti: AKU ini siapa dan engkau ini siapa wahai akal? ANTA RABBii wa ana 'abduka: ENGKAU adalah Tuhanku dan aku adalah hambaMU.
Lalu Allah 'Azza wa Jall MENCIPTAKAN nafsu dan ditanya dengan pertanyaan yang sama. Nafsu dengan congkak menjawab ana ana wa anta anta: Aku adalah aku dan ENGKAU adalah ENGKAU. Ia tiada sesikitpun mengakui yang HAQ, Alllah RABBunaa AL-HAQ.
Kemudian Allah memerintahkan Malaikat, supaya nafsu dimasukkan ke neraka jahannam selama seratus tahun. Setelah dikeluarkan dari neraka, lalu ditanya dengan pertanyaan yang sama, dan nafsu-pun masih dengan kecongkaannya menjawab "ana ana wa ANTA ANTA"
kemudian dimasukkan lagi ke-neraka juu' (neraka lapar) selama seratus tahun. Setelah dikeluarkannya dari neraka lapar, ia ditanya dengan pertanyaan yang sama. Karena lapar dan lemas si nafsu mengatakan "ana 'abduka wa ANTA RABBii" Aku adalah hambaMU dan ENGKAU adalah TUHANku, dengan demikian Alllah RABBuna 'Izzah menetapkan ibadah puasa.
Intaha.. Demikian adalah tujuan puasa, tidak lain selain beribadah lILLAH juga sebagai pelatihan diri supaya mengakui kebesaran ALLAH RABBuna Al-'Izzah. Semoga puasa kita tidak sekedar mengganti jadwal makan, dari siang ke malam. WalLahu 'alam bish shawab.
No comments:
Post a Comment