Dalam sebuah riwayat disebutkan bhw Al-Qadli Abu Ishom Al-Hanafi melewati pintu masjid Imam Al-Qaffal. Sementara azan Maghrib berkumandang. Al-Qadli kemudian turun dr tunggangannya dan msk masjid.
Melihat sahabatnya yg bermazhab Hanafi memasuki masjid, Al-Qaffal segera membisiki muazzin agar membaca iqamah sesuai mazhab Hanafi (mengulangi perkalimat 2x).
Al-Qaffal (seorang pembesar mazhab Syafii) mempersilahkan temannya utk menjadi imam. Al-Qadli yg didapuk jadi imam memutuskan shalat maghrib sesuai mazhab Syafii (dgn membaca basmalah pake suara keras dst) krn menghormati Al-Qaffal dan pengikutnya serta masyarakat yg berjemaah.
*Dalam kisah ini nampak toleransi mazhab. Ulama yg saling menghormati. Ulama yg menguasai beragam mazhab tanpa fanatik buta. Fanatisme muncul krn kejumudan dan kebodohan, merasa paling benar dan paling pintar.
[Majalah Al-Azhar edisi Rajab].
Moch djerjis.
No comments:
Post a Comment