Wednesday, July 19, 2017

APA RUGINYA MENGHAFAL AL QUR'AN ?

APA RUGINYA MENGHAFAL AL QUR'AN ?

Al Maghfurlah Simbah Kyai Ma'ruf Irsyad Allahu Yarhamuh (Salah seorang Ulama' kharismatik di Kudus) Beliau pernah memberikan tausiyah kurang lebihnya begini :

"Sungguh beruntungnya kalian santri santri yang kini sedang berjuang menghafalkan Al Qur'an. Kalian semua Ahlullaah. Barang siapa memiliki niatan yang baik, Lillahi Ta'ala, menghafalkan Al Qur'an karena cinta kepada Allah, kepada Rosulullah, maka kalian semua adalah Ahlullah, Ahlul Qur'an sampai kelak di akhirat, Insya Allah, selama kalian tetap gigih berjuang menghafal serta menjaga hafalan Al Qur'an dan juga Akhlaq. Meski belum Khotam 30 juz sekalipun di akhirat kalian sudah di reken termasuk Ahlul Qur'an yang lulus Hafalan 30 Juz, janji tidak menyerah berjuang, sampai akhir hayat.

"Lantas siapa yang melanjutkan (andai sampai akhir hayat belum Khotam) ? Yang melanjutkan adalah para Malaikat.

"Sungguh beruntungnya kalian para penghafal Al Qur'an. Kalian Semua Ahlullah Dunia Akhirat, yang terpenting tetap di niati baik, pun selain menghafal juga berusaha sekuat tenaga nderes hafalan serta menjaga Akhlaqul Karimah, semua harus dipertahankan, berjalan selaras, hingga akhir hayat.

Subhanallah.

Apakah Berat ? Kemuliaan Akhirat selalu di tandai oleh sesuatu yang berat. Sholat  Berjama'ah, Sholat Malam (Tahajjud), Bersedekah, Membantu sesama yang membutuhkan, itu semua Mulia, namun (awalnya) sangat berat (butuh dilatih) Begitupun dengan menghafalan Al Qur'an. Awalnya berat, namun ketika telah menemukan Dzauq (Rasa nikmat dan Nyaman) maka dengan sendirinya menjadi Mudah, Cinta dan Nikmat itu akan Hadir.

Seseorang yang dihatinya tidak ada Dzauq maka tidak akan jenak lama lama berduaan bersama Al Qur'an (Nderes) Boro boro Membaca, membuka mushaf saja mungkin tidak sempat, seiring dengan kesibukan Duniawi.

Sungguh beruntungnya siapapun yang berniat baik menghafal Al Qur'an. Dengan Hafalan Al Qur'an, Cinta itu tumbuh dengan sendirinya. Dengan Hafalan Al Qur'an kita akan memahami makna Rindu. Rindu kepada Allah Subhanahu Wata'ala dan Rindu kepada Kekasih-NYA, Rosulullah Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam. Karena sungguh, Hafalan Al Qur'an tidak akan sampai kepada kita tanpa Fadlolnya Allah, tanpa Berkah Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam turun temurun hingga sampai kepada Guru Guru kita semua. Wallahu A'lam. Semangat !

Kudus, Jawa Tengah

No comments:

Post a Comment