Dalam Quut al-Quluub, Abu Bakar al-Makiyy ~Allahu yarham~ (386 H) mengatakan sebagian al-'Arif biLah mengatakan:
"Yang Maha Haq ~Allah Subhanu wata'ala~ tertutup sebab tiga perkara; pertama, senang harta (hubb darahim), berharap kekuasaan (riyasah), dan yang ke-tiga tujuan wanita"
Yang Haq ini boleh jadi 'kebenaran' artinya apapun opini-mu kalaw atas dasar pencarian harta semata, tujuan kekuasaan atau perempuan untuk kau nikahi, maka jangan berharap akan menuai kebenaran yang hakiki.
Jika dikembalikan pada makna awal, maka orang² yang demikian jelas jauh dari ridla ILAHIYAH. ingat, hadits nabi mengatakan "segala sesuatu tertumpu pada seberapa niat tujuannya".
Masih pada makna awal, dalam maqalah yang lain dikatakan: Berkata beberapa al-'Arif bilLah:
"Tiga perkara yang memutus antara hamba dengan Allah Ta'ala adalah kurangnya kesungguhan, tidak mengetahui jalannya, dan mengikuti Ulama Suu'"
Jelas, kesungguhan (ash-Shidq) adalah dzirwah al-Iman (puncak keimanan), sedangkan seseorang yang beribadah tanpa mengetahui tatacaranya hampir dipastikan tidak akan sampai pada jalannya. sedangkan yang terakhir adalah mengikuti Ulama Suu'. Ini sangat rumit, karena orang awam sulit membedakan antara Ulama Suu' dan Ulama akhirah. Buktinya kebanyakan orang awam mengategorikan Ulama sebagai panutan adalah mereka yang berjubah dan berjenggot. Ingat Abu Jahal ~la'natulLah~ juga tak kalah mentereng jubah dan jenggot-nya. Apakah dia Ulama?
Pada intinya tiga ditambah tiga diatas, sama dengan enam. Sangat perlu diperhatikan dalam keseharian ibadah kita, dan hemat penulis keteledoran dalam hal ini dapat berakitabat fatal. Dan sangat menghalang²i tujuan hidup kita yaitu beribadah kepada Allah Ta'ala sesuai kadar kemampuan masing². Wallahu a'lam.
Teruntuk beliau pengarang kitab, para guru mulia ~baik guruku atau guru Anda~ .al-Fatihah. ..
Penyambung Lisan Ulama
Jogjakarta
No comments:
Post a Comment