Monday, October 9, 2017

TUMBUK ATAU KULMINASI MATAHARI

TUMBUK ATAU KULMINASI MATAHARI
Oleh : Ibnu Zahid Abdo el-Moeid
10 Oktober 2017

Hari hari ini suhu udara di pulau Jawa cukup tinggi. Hal ini karena saat ini matahari sedang kulminasi diatas pulau Jawa, yakni tepat diatas kepala kita. Kulminasi matahari yang menjadi pertanda pergantian musim dari kemarau ke musim hujan ini dikenal orang di Jawa Timur dengan istilah Tumbuk. Puncak tumbuk terjadi sesaat menjelang dhuhur, yakni jam 12:00 waktu istiwa’ zawaliyah. Saat tersebut matahari tepat di atas zenit (diatas kepala kita) sehingga jika ada sebuah benda yang berdiri tegak tidak akan tampak bayangan sedikitpun. Fenomena tumbuk ini disebut juga dengan hari tanpa bayangan. Saat tumbuk terjadi di tempat kita, di wilayah yang lain sedikit jauh dari kita, semua benda yang berdiri tegak, bayangannya akan menghadap ke arah tempat kita.

Tumbuk terjadi dua kali dalam setahun. Peristiwa tumbuk terjadi ketika nilai deklinasi matahari sama atau hampir sama dengan lintang tempat. Misalnya lintang tempat tersebut 17° derajat lintang utara maka tumbuk di tempat tersebut terjadi ketika nilai deklinasi matahari 17°. Deklinasi matahari bernilai 17° derajat jatuh pada tanggal 8 Mei sedangkan yang kedua tanggal 6 Agustus.

Peristiwa tumbuk di pulau Jawa dikenal di kalangan awam hanya terjadi pada tanggal 10 bulan 10, yakni tanggal 10 Oktober. Namun, menurut para ahli, disamping tidak serentak di tanggal tersebut (10 Oktober), tumbuk di Jawa ternyata terjadi dua kali. Tumbuk pertama terjadi pada tanggal 26 Pebruari sampai 5 maret, sedangkan tumbuk yang kedua terjadi pada tanggal 8 sampai 15 Oktober. Pada saat tumbuk yang pertama orang tidak banyak yang tahu (merasakannya) karena terjadinya di musim hujan sehingga suhu udara cukup bersahabat. Hal ini berbeda ketika tumbuk yang kedua yang terjadi saat kemarau sehingga sinar matahari cukup menyengat dan suhu udara terasa lebih panas dari pada biasanya.

Tidak semua negara atau wilayah mengalami tumbuk atau matahari tepat diatas zenit. Negara yang mengalami fenomena ini hanya negara-negara yang posisi lintangnya berada di rentang 23,5° lintang selatan sampai +23.5° lintang utara. Wilayah di luar cakupan rentang tersebut tidak akan pernah mangalami  fenomena ini. Kota Makkah yang nilai lintangnya 21° 25’ 25” akan mengalami fenomena tumbuk pada tanggal 28 Mei pukul 16.18 WIB dan pada tanggal 16 Juli pukul 16.27 WIB. Peristiwa tumbuk di Makkah ini disebut dengan istiwaul a’dhom atau qiblah day karena pada saat itu, di luar tanah harom semua bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menghadap ke arah ka’bah.

Mengapa Tumbuk terjadi dua kali dalam setahun?

Pada perjalanan hariannya, matahari berjalan semu dari timur ke barat. Disamping berjalan semu dari timur ke barat, matahari juga bergeser semu dari utara ke selatan dan sebaliknya. Matahari bergeser ke utara maksimal 23,5° LU, dan kembali ke selatan maksimal 23,5°, LS. Secara priodik, deklinasi matahari berubah sekitar 0.9856° derajat perhari.  Dengan begitu, waktu yang dibutuhkan untuk deklinasi matahari berubah dari -23,5° derajat ke +23,5° derajat adalah 182,6211 hari.

Dimulai dari saat matahari berada di garis khatulistiwa tanggal 21 Maret, nilai deklinasi matahari  saat itu 0° derajat, lalu matahari bergerak semu ke utara +0.9856° perhari dan sampai pada titik terjauh utara dengan nilai deklinasi +23,5° derajat pada tanggal 21 Juni. Setelah sampai di titik terjauh utara lalu tanggal 22 Juni matahari bergeser semu kembali ke selatan -0.9856° perhari dan kembali lagi ke garis khatulistiwa pada tanggal 22 September dengan nilai deklinasi matahari 0° derajat. Selama priode 21 Maret sampai 22 September, matahari berada di belahan utara bumi.

Tanggal 23 September matahari mulai bergerak semu ke selatan khatulistiwa -0.9856° perhari dan sampai pada titik terjauh selatan dengan nilai deklinasi -23,5° derajat pada tanggal 22 Desember. Setelah sampai di titik terjauh selatan lalu tanggal 23 Desember matahari bergeser semu kembali ke utara +0.9856° perhari dan kembali lagi ke utara menuju garis khatulistiwa pada tanggal 21 Maret dengan nilai deklinasi matahari 0° derajat. Selama priode 23 Desember sampai 21 Maret, matahari berada di belahan selatan bumi.

Dengan demikian maka wilayah yang berada di rentangan lintang mines -23,5° sampai +23,5° akan disambangi matahari dua kali. Bagi daerah yang berada belahan bumi utara (lintang utara) maka yang pertama saat matahari bergeser semu dari selatan ke utara dan yang kedua saat matahari kembali dari utara ke selatan.  Bagi daerah yang berada belahan bumi selatan (lintang selatan) maka yang pertama saat matahari bergeser semu dari utara ke selatan dan yang kedua saat matahari kembali dari selatan ke utara. 

Berikut jadwal tumbuk di pulau Jawa dan Bali jika tahun basithoh (common year), jika tahun kabisat (leap year) maka tanggal maju satu hari.

https://sites.google.com/view/moeidzahid/artikel/tumbuk-atau-kulminasi

No comments:

Post a Comment