Mengapa thawaf berputar ke arah kiri ?
Abu Abdillah Muhamad bin Marzuk berkata :
"aku bertanya kepada ayahku ketika kami sedangan thawaf di baitulloh :" Ayah, Mengapa ketika thawaf kita berputar ke arah kiri, kok bukan ke arah kanan ? bukankah kanan lebih mulia ? "
ayahku menjawab : "Itu ada rahasianyanya, wahai anakku. yaitu bahwa hati manusia berada di sebelah kiri, maka sebelah kiri itulah yg menjadi tempatnya hati, di jadikan arah ke baitulloh agar menjadi lebih dekat, serta cocok dengan firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 37 :
فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ
kemudian aku berkata kepada beliau : " tapi ayah, menurut para ilmuan fisika dan ilmuan ahli anatomi tubuh, mereka semua sepakat bahwa tempatnya hati yg hakiki berada di tengah2, bukan sebelah kiri bukan pula sebelah kanan ?"
ayahku menjawab : "itu benar, namun bagian atasnya hati agak condong ke kanan sedikit sedangkan bagian bawah yg lancip agak condong ke kiri sedikit "
kemudian aku tidak bertanya lagi sampai aku bertemu dengan seorang ulama' ahli Fiqih, ahli kedokteran dan ma'rifat Abi Abdillah as syaquri .
Beliau berkata " apa yg kamu katakan kpd ayahmu memang benar, hanya saja aku mempunyai pendapat bahwa hikmah berputar ke arah kiri ketika thawaf itu ada 2 :
1. bahwa arah kanan lebih kuat daripada arah kiri dan ini sudah bisa disaksikan, sedangkan thawaf itu perjalanan memutar, dan tidak diragukan lagi bahwa arah yg terjauh dari titik pusat putaran yaitu arah baitulloh itu butuh lebih kuatnya gerakan daripada arah yg lebih dekat darinya.
oleh karena itulah bagian tubuh sebelah kanan yg lebih kuat berada di tempat yg membutuhkan gerakan yg kuat, sedangkan bagian tubuh sebelah kiri yg lebih lemah berdada di tempat yg membutuhkan gerakan yg lebih lemah agar keduanya menjadi sesuai.
2. Arah kiri dari hati adalah tempatnya ruh dan sumbernya, dari sini ruh bangkit dalam urat nadi yg paling besar menuju ke seluruh tubuh, oleh karena itulah kita bisa menemukan bahwa gerakan denyut nadi berada di arah kiri, dan sesuatu paling mulia yg berada di tubuh adalah ruh.
maka tubuh sebelah kiri dijadikan sejajar dengan baitulloh agar ruh menghadap kepada baitulloh yg lebih mulia."
Wallohu a'lam.
~Al ifaadat wal insyadaat lisy syatibi ~
No comments:
Post a Comment