SERING INGAT MATI
Imam Ahmad dalam kitabnya Az-Zuhd (no. 1359) meriwayatkan:
أنَّ مُطَرِّفًا حَفَرَ لَهُ قَبْرًا فِي دَارِهِ ثُمَّ كَانَ يُحْمَلُ حَتَّى قَرَأَ فِيهِ الْقُرْآنَ فَلَمَّا مَاتَ دُفِنَ فِيهِ رَحِمَهُ اللَّهُ
"Dahulu Mutharrif membuat galian untuknya di dalam rumahnya. Kemudian ia dimasukkan ke dalam galian itu sehingga ia membaca Al-Quran di dalamnya. Ketika wafat, beliau pun dimakamkan di dalamnya."
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Al-Ihya (2/211) mengatakan:
وكان الربيع بين خيثم قد حفر في داره قبرا فكان إذا وجد في قلبه قساوة دخل فيه فاضطجع فيه ومكث ساعة ثم قال {رب أرجعون لعلي أعمل صالحاً فيما تركت} ثم يقول يا ربيع قد أرجعت فاعمل الآن قبل أن لا ترجع
"Dahulu Ar Rabie bin Khaitsam menggali kuburan di dalam rumahnya. Setiap kali merasakan hatinya menjadi keras, ia masuk ke dalam galian itu lalu berbaring dan berdiam diri beberapa saat di dalamnya. Kemudian ia membaca firman Allah: 'Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) supaya aku bisa melakukan kebaikan yang dulu kutinggalkan.'
Lalu ia mengatakan (kepada dirinya sendiri) : 'Wahai Rabie, kamu telah kukembalikan (ke dunia), maka sekarang beramallah sebelum kau kembali (kepada-Ku).'"
Di zaman sekarang, ada orang menggali kuburan lalu masuk ke dalamnya, orang-orang pada kaget dan heran lalu diliput di salah satu saluran televisi. Parahnya lagi, orang awam ikutan berkomentar, "Bid'ah."
Duh, semakin jauhnya umat ini.
Pesan Nabi SAW, "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu: mati."
No comments:
Post a Comment