Saturday, September 9, 2017

Tulisan

Malaikat Munkar Nakir : "Kenapa ente hari saptu tanggal 11 September tahun 2017 jam 08:31 nulis status di Facebook yang isi statusmu penuh kebohongan? Tahu gak foto yang ente upload itu Hoax ?"
Afwan Akhi Malaikat, jawab Aa Jali. Ana dapat info A1 demikian. Adafun hoax tidaknya ana tidak tanggung jawab, akhi Malaikat tanya ajah ke Jalma nu ngasih info ke ana." Lanjut Aa Jali.
______________

Itu sedikit cuplikan dialog antara mayit yang baru selesai di kubur dengan Malaikat Munkar Nakir, yang tentunya gambaran dialognya jutaan kali lebih menegangkan daripada ketegangan yang paling tegang yang pernah ada di dunia ini.

Kenapa Nahdlatul Ulama dari tingat Ranting sampai PB tak henti-hentinya melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan bahayanya menyebar berita bohong atau berita yang tidak benar, adalah karna bahaya yang di timbulkan bisa jauh lebih besar daripada isi berita bohong itu sendiri. Apalagi yang disebarkan bersinggungan dengan masalah Agama.

Sudah banyak contoh yang sudah terjadi, seharusnya bisa membuat kita lebih berfikir dan menimbang sebelum apa yang kita sampaikan membikin kegaduhan luar biasa.

Ulama-ulama besar zaman dahulu sudah mengingatkan betapa bahayanya sebuah ucapan dan tulisan. Bukan hanya di dunia saja, tapi sampai Negri Akhiratpun masih berlaku.

Sufi besar Syeikh Dzun Nun al-Mishri sampai menangis tersedu-sedu "hanya" karna membaca oret-oretan di atas tanah. Padahal yang beliau baca mungkin sudah ribuan kali kita lihat dan juga kita baca.
Lebih dari itu, Seorang Sufi lainnya Bahkan sampai Mati saking takutnya membaca oret-oretan Dzun Nun al-Mishri yang mengingatkan bahaya dari Tulisan fitnah atau yang tidak bermanfaat.
___________________

Silahkan simak dialog dibawah ini, yang tidak kami terjemahkan semua karna poinnya sudah kami sampaikan di bagian atas.

حكي عن ذي النون المصر رحمه الله، قال : مررت بروضة خضراء فرأيت شابا يصلي تحت شجرة تفاح ولم اعرف انه يصلي فسلمت عليه فلم يرد علي السلام. فكررت السلام عليه فلم يرد، ثم أوجز في صلاته. فلما فرغ منها كتب بأصبعه على الارض :

منع اللسان من الكلام فإنه ※ سبب الردى بل جالب الآفات

Hindarkanlah dari banyak bicara karna banyak bicara itu ※ dapat menyebabkan binasa, bahkan menimbulkan marabahaya

فاذا نطقت فكن لربك ذاكرا ※ لا تنسه واحمده في الحالات

Apabila engkau berbicara, tetaplah berdzikir kepada Gusti Allah ※ janganlah melupakan-Nya, dan memujilah kepada-Nya dalam segala keadaan

فلما قرأت ذلك بكيت طويلا ثم كتبت في الارض بأصبعي :

وما من كاتب الا سيبلي ※ ويبقى الدهر ما كتبت يداه

Siapapun penulis itu, pasti akan mati ※ Dan apa-apa yang ditulisnya akan bertahan lama (tetap ada)

فلا تكتب بكفك غير شيئ ※ يسرك في القيامة أن تراه

Oleh karena itu, janganlah menulis apapun kecuali tulisan itu ※ yang jika engkau melihatnya akan membuat senang di hari pembalasan

فلما قرأ ذلك صاح صيحة فمات، فأردت أن أجهزه فنوديت : لا يتولى أمره الا الملائكة ، فملت إلى شجننرة وركعت تحتها بعض ركعات ثم نظرت إلى موضعه فلم أر له أثرا ولا خبرا. فسبحان المنان على عباده بمراده

النوادر للقليوبي، ص ٩٩

Selamat pagi, selamat menikmati hari minggu.
Semoga tetep sehat dan semangat, jangan lupa Shalawatnya.
Allaahumma Shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad.

No comments:

Post a Comment