PELAJARAN DARI KISAH MARYAM
Pertanyaan:
Ketika Maryam sedang hamil, mengapa Allah SWT menyuruhnya untuk menggoncang-goncang pohon kurma? Bukankah Allah mampu memberikan Maryam buah kurma tanpa harus Maryam bersusah-payah menggoncang pohon dengan tangannya yang lemah dan sedang hamil itu? Mengapa pula Maryam tidak protes kepada Allah, "Ya Allah, apakah mungkin tanganku yang lemah ini menjatuhkan buah kurma dari pohonnya yang kokoh ini dengan cara menggoncangnya?"
Jawabnya:
Pertama, Allah SWT menyuruh Maryam untuk menggoncang-goncang pohon kurma adalah untuk memberikan pelajaran kepada Maryam bahwa dunia ini tempat berusaha, bukan surga akhirat yang semuanya serba tersedia. Memang Allah mampu memberikan buah kurma tanpa harus ada usaha sedikit pun dari Maryam sebagaimana dahulu Maryam pernah dimanjakan dengan beraneka ragam makanan ketika ia beribadah di Mihrab. Tapi, Allah ingin memberikan pelajaran lain bahwa keistimewaan itu kini harus diubah dengan kenormalan. Sebab perubahan itu adalah karena ia pernah 'meragukan' kemampuan Allah menciptakan manusia tanpa melalui proses hubungan badan, "Bagaimana bisa aku punya anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang manusia pun?" Begitu katanya kepada malaikat ketika hendak memberi kabar gembira tentang seorang bayi yang kelak menjadi seorang nabi bernama Isa.
Kedua, Allah SWT memberi pelajaran kepada Maryam bahwa yang mampu menjatuhkan buah kurma dari pohonnya bukanlah tangannya, apalagi tangan seorang wanita yang sedang hamil seperti dirinya. Yang mampu menjatuhkan buah itu dari pohonnya hanyalah Allah SWT. Adapun yang harus dilakukan Maryam tidak lain dan tidak bukan hanyalah menjalankan perintah saja, yaitu menggoncang-goncang saja. Tidak usah dipikirkan bagaimana hasilnya, apalagi meragukan kemampuan Allah, ini adalah kesalahan fatal.
Demikian pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Maryam. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment