Saturday, September 2, 2017

Tingkatan bacaan Al-Qur'an

={ Tingkatan bacaan Al-Qur'an }=

Menurut para ulama Qurra, bacaan Al-Qur'an dibagi menjadi empat tingkatan :

1. Tahqiq yaitu membaca Al-Qur'an dengan pelan-pelan serta memenuhi hak-hak huruf dan harakatnya secara berlebih-lebihan (mubalaghah) tanpa keluar dari batas semestinya (jika sampai keluar dari batas semestinya, maka hukumnya tidak boleh). Lazimnya tingkatan bacaan ini dipakai oleh para pendidik dalam mengajarkan bacaan Al-Qur'an.

2. Chadr yaitu membaca Al-Qur'an dengan cepat dan tanpa meninggalkan ketentuan ilmu tajwid serta memperhatikan waqaf pada kalimat-kalimat tertentu.

3. Tadwir yaitu membaca Al-Qur'an dengan posisi bacaan berada pada pertengahan antara tahqiq dan chadr.

4. Tartil yaitu membaca Al-Qur'an dengan bacaan yang benar (sesuai dengan ketentuan ilmu tajwid), pelan-pelan dan disertai dengan pemahaman atau perenungan arti ayat yang sedang dibaca.

Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa bacaan tartil itu bagian dari bacaan tahqiq. Bedanya, bacaan tahqiq untuk riyadlah (melatih lisan agar terbiasa dengan bacaan yang benar) dan ta'lim (diajarkan kepada orang lain). Sedangkan bacaan tartil untuk sarana tadabbur, tafakkur dan istinbath (menggali makna dan hukum syari'at yang terkandung dalam ayat yang sedang dibaca).

Tingkatan bacaan Al-Qur'an yang terakhir ini — seperti yang disabdakan oleh Nabi — adalah tingkatan bacaan Al-Qur'an yang paling disukai oleh Allah. Bahkan secara tegas Allah berfirman dalam kitab-Nya :

﴿ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا ﴾

'Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan bacaan yang tartil' [QS. Al-Muzzammil : 4]

Sumber :
Nihayatul Qaulil Mufid, Syaikh Muhammad Makki.

No comments:

Post a Comment