Dulu, saat pertama kali mondok, diberi sangu debu dan air untuk disebarkan di area pesantren. Tak terasa empat belas tahun begitu cepat dan melekat. Adat unik, Seakan tidak ada kaitannya.
Jika kamu sedang sibuk padahal perut tidak kompromi mules ingin qodhil hajat, bawa saja batu kerikil di saku. Berjalanlah, tak terasa keinginan untuk hajat menjadi hilang. Berulang kali saya membuktikan.
Ada lagi. Galuh. Nama untuk tanah liat yang dibikin silinder bolong buat nelayan menjaring ikan. Dikalungkan ke leher anak kecil yang sering sakit-sakitan dan gatal menahun, izin ALLOH dia bisa sembuh.
Khurofat dan tafa'ul itu beda-beda tipis. Suatu hari, seorang sahabat datang membawa tamaaim (jimat menggantung di leher), Nabi saw menegurnya. Riwayat lain Ibnu Mas'ud.
Al Qarrafi dalam Al Furuqnya menjelaskan bahwa perbedaan tafa'ul yang baik dan buruk adalah obyeknya.
Jika orientasi undian itu baik seperti qosmuz zaujaat maka boleh. Jika undian untuk keberangkatan pergi maka buruk haram. Karena bisa menghantarkan buruk sangka kepada-Nya (al Furuq: 357).
Melihat ini, tradisi baik nyangoni air dan lemah tentunya masuk tafaul yang baik agar dia betah sebagaimana betahnya tanah di manapun.
منها خلقناكم وفيها نعيدكم ومنها نخرجكم تارة أخرى
Di Maqbaroh Habib Alwi Al-Haddad Peterongan Jombang.
No comments:
Post a Comment