Monday, August 7, 2017

Sholat gerhana

Malam ini ada gerhana rembulan, marilah kita sama-sama sholat gerhana rembulan.

Gerhana: 00:23 Sampai 02:18 Selasa dini hari.

Dalam literatur fiqh gerhana disebut Kusuf (كسوف) dan Khusuf (خسوف). Kedua kata tersebut bermakna sama, yakni gerhana. Namun kalangan Fuqaha’ memakai lafadz Kusuf (كسوف) untuk gerhana matahari (كسوف الشمس) dan lafadz Khusuf untuk gerhana bulan (خسوف القمر).

Melaksanakan shalat gerhana hukumnya adalah sunah muakkad (sangat disunahkan) dan makruh ditinggalkan. Dalam pelaksanaannya shalat gerhana boleh dilakukan sendirian, namun sunahnya dilakukan dengan berjama’ah. Shalat gerhana jika dilakukan berjama’ah adzan dan iqamah diganti dengan “اَلصَّلَاةُ جَامِعَة”.

Waktu shalat gerhana dimulai saat bulan/matahari mulai gerhana. Untuk gerhana matahari waktu shalat habis apabila matahari sudah tidak gerhana atau matahari terbenam dalam keadaan masih gerhana.

Waktu shalat gerhana bulan habis dengan selesainya gerhana pada bulan atau terbitnya matahari. Waktu shalat gerhana bulan tidak habis dengan terbenamnya bulan dalam keadaan masih gerhana atau terbitnya fajar (masuk waktu shubuh).

Sebelum melakukan shalat gerhana disunahkan mandi terlebih dahulu.

Jumlah rakaat dalam shalat gerhana sebanyak dua. Tatacara melakukan shalat gerhana ada 3 macam. Pertama adalah shalat dua rakaat sebagaimana shalat sunah yang lain seperti shalat Tahiyat Masjid. Cara yang kedua dikerjakan sebanyak 2 rakaat dimana setiap raka’at shalat gerhana ada dua qiyam (berdiri), dua pembacaan Fatihah, dua ruku’, dan dua sujud.

Cara melakukannya adalah seperti shalat biasa
- Setelah Takbirotul Ihram yang disertai niat lalu membaca al-Fatihah dan surat pendek
- setelah membaca al-Fatihah dan surat pendek lalu ruku’
- Setelah ruku’ kembali berdiri lalu membaca surat al-Fatihah dan surat pendek.
- Selesai membaca fatihah dan surat pendek kedua kali lalu ruku’ kembali.
- Selesai ruku’ yang kedua kembali berdiri untuk i’tidal kemudian membaca doa i’tidal sebagaimana biasa.
- Lalu dilanjutkan dengan sujud dua kali sebagaimana shalat yang lain. Cara demikian juga dilakukan pada rakaat kedua.

Cara yang ketiga dan merupakan cara yang paling sempurna sama dengan cara kedua, tetapi dengan bacaan surat Quran, ruku, dan sujudnya lebih diperpanjang.
Adapun surat yang dibaca adalah:
- Pada rakaat pertama: Berdiri yang pertama membaca surat al-Baqoroh atau sekuran panjang surat al-Baqoroh.
- Pada rakaat pertama: Berdiri yang kedua: membaca surat Ali Imran atau sekuran panjang surat Ali Imron.
- Pada rakaat kedua: Berdiri yang pertama: membaca surat an-Nisa’ atau sekuran panjang surat an-Nisa’.
- Pada rakaat kedua: Berdiri yang kedua: membaca surat al-Maidah atau yang seukuran panjangnya surat al-Maidah.

Lama ruku’ juga diperpanjang.
- Pada ruku’ pertama membaca tasbih sebanyak-banyaknya selama ukuran bacaan 100 ayat al-Baqoroh.
- Ruku’ kedua seukuran 80 ayat al-Baqoroh.
- Ruku’ ketiga seukuran 70 ayat al-Baqoroh.
- Ruku’ keempat seukuran 50 ayat al-Baqoroh.

Sedangkan untuk lama sujud sama dengan durasi dalam ruku’.

Jika shalat dilakukan berjamaah, setelah shalat Imam disunahkan membaca khutbah dengan rukun sebagaimana dalam khutbah Jum’at. Khutbah dianjurkan berisi motifasi untuk bertaubat dari dosa dan memperbanyak perbuatan baik.

Dalam shalat gerhana matahari tidak disunahkan mengeraskan bacaan (jahr). Kesunahan mengeraskan bacaan hanya berlaku dalam shalat gerhana bulan.

Tujuan disunahkan memperpanjang bacaan dalam shalat gerhana adalah agar selesainya shalat gerhana sekiranya bersamaan dengan selesainya gerhana. Karena itu jika shalat sudah selesai sedangkan gerhana masih berlangsung maka disunahkan memprbanyak berdzikir dan ibadah.

No comments:

Post a Comment