Sunday, August 6, 2017

Kisah Al-Biruni, Ilmuwan Muslim yang Mengukur Bumi Bulat

►Kisah Al-Biruni, Ilmuwan Muslim yang Mengukur Bumi Bulat◄

● Diskusi Teori Bumi Datar di kalangan umat Islam dunia lebih pelik lagi karena memelintir ayat Al-Quran.

● Padahal justru ilmuwan Islam yang pertama mengukur bulatnya Bumi.

● Teori Bumi Datar disebut pseudoscience, seperti ilmiah, padahal tidak ditemukan dasarnya.

● Begitulah tanggapan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang pernah berdiskusi langsung dengan penggiat Bumi Datar.

● Lemah di argumen ilmiah membuat beberapa pendukung Bumi Datar yang muslim menambahkan ayat Al-Quran yang dinilai banyak pihak sebagai pelintiran ayat.

● Di YouTube bertebaran video seolah-olah ajaran Islam mendukung Bumi Datar dengan mengutip ayat yang menyebutkan Bumi menghampar.

● Tentu ini klaim yang berbahaya.
● Padahal, kalau membuka lembaran sejarah, justru para ilmuwan muslim yang memastikan Bumi itu bulat pada abad ke-10 atau 6 abad lebih cepat dari Sir Francis Darke pada 1577, yang mengelilingi Bumi untuk membuktikan bumi itu bulat.

● Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, misalnya Owlcation, ilmuwan itu adalah Abu Rayhan al-Biruni (973-1048) yang hidup pada masa Khalifah Abbasiyah.

● Dia adalah ahli fisika, matematika, astronomi, sejarah, geologi, filsafat, geografi, dan ilmu alam lainnya.

● Bagaimana Al-Biruni menentukan Bumi itu bulat, bahkan mengukur diameter Bumi?

● Inilah jeniusnya Al-Biruni.
● Dia cukup bermodalkan alat ukur derajat bintang yang disebut Astrolabe, gunung yang tinggi dengan pemandangan horizon yang rata sempurna dan yang ketiga rumus trigonometri.

● Pertama, dia ukur dulu tinggi gunung yang dia naiki. Banyak sumber menyebutkan itu adalah gunung di India atau Pakistan yang masuk wilayah Kekhalifahan Abbasiyah.

● Mengukur tinggi gunung tidak semudah sekarang, Al-Biruni mengarahkan Astrolabe ke dua titik berbeda di daratan lalu tangen sudutnya dikalikan dan dibagi selisih tangen 2 sudut tersebut dengan rumus trigonometri.

● Kemudian, nah ini bagian yang paling keren, Al-Biruni mengarahkan Astrolabe ke titik cakrawala, lalu membuat garis imajiner 90 derajat menembus ke dalam Bumi.

● Dia membuat segitiga siku-siku raksasa antara posisi dia berdiri, titik horizon, dan inti bumi. Al-Biruni pun mengatakan jari-jari Bumi adalah 6.335,725 km. Beberapa sumber lain menyebutkan hasilnya 6.339,9 km.

● Kalau jari-jari Bumi sudah ketahuan, tidak sulit mengukur keliling Bumi dengan rumus keliling lingkaran, yaitu hasilnya 40.075 km.

● Nah, pengukuran Bumi di zaman modern dalam penelusuran detikcom, tercatat dalam World Geodetic System (WGS-84) yang disimpan National Geospatial-Intelligence Agency di Amerika Serikat dan jadi sumber perhitungan untuk Global Positioning System.

● Di situ tercatat keliling Bumi adalah 40.075,071 km. Artinya perhitungan Al Biruni akurat! Hanya beda di desimal yang artinya meleset cuma di bawah 1 persen.

● Kerennya lagi, Al Biruni melakukannya 11 abad yang lalu.

● Uniknya lagi, saat keliling Bumi dihitung secara melintang dengan poros Utara-Selatan hasilnya adalah 40.007,86 km. Ada selisih 67,211 km, artinya Bumi agak lonjong sedikit namun hal ini tidak akan kentara dilihat mata.

● Kalau Bumi ini datar, sudah jelas perhitungan dengan trigonometri ini tidak mungkin dilakukan oleh Al Biruni.

https://news.detik.com/berita/3580882/kisah-al-biruni-ilmuwan-muslim-yang-mengukur-bumi-bulat

#SalamAntiPembodohan
#JanganMauDibohongi
#TolakDoktrinPicik

No comments:

Post a Comment