Wednesday, August 23, 2017

Kyai Masyhudi dan Saksi heroik kaum santri

Kyai Masyhudi dan Saksi heroik kaum santri

Agustus menjadi bulan peringatan kemerdekaan dan rasa syukur atas negara Republik Indoensia. Kyai Masyhudi adalah saksi hidup masa penjajahan yang dahulu berpangkat mayor berperang melawan penjajahan. Tidak banyak yang tahu bagaimana pahit getirnya hidup selama penjajahan.

Kisah-kisah memilukan pun dibeberkan detail oleh beliau pada santri Pesantren Ilmu Al-Quran di Singosari. Salah satunya adalah Kyai Tamin, yang namanya di abadikan sebagai nama jalan di Kota Malang. Kyai Tamin sangat anti dengan Jepang ketika di paksa menunduk menyembah matahari dan anti dengan penjajahan Jepang. Tidak lama kemudian Beliau di culik oleh pasukan Jepang, di seret dari daerah Kidul Pasar sampai Mergan tanpa pakaian dan sepanjang perjalanan di siksa dengan besi panas hingga meninggal dunia.

Suatu hari para santri Singosari pernah melakukan tahlilan dan berkumpul di salah satu rumah warga, kemudian Belanda datang dan membubarkan jamaah tahlil tersebut, Belanda gagal paham atas kegiatan tersebut dan memukuli satu persatu kepala santri karena dituding upaya pemberontakan kepada pemerintahan Belanda. Lanjut Kyai Masyhudi mengisahkan masa pendudukan Belanda. Semua serba di awasi oleh kuasa kolonial.
Kyai Masyhudi adalah saksi atas perjuangan masa lalu bangsa ini, beliau adalah santri Kyai Alwi yang kemudian menjadi tentara karena intruksi gurunya untuk melawan penjajahan dan penindasan. Beliau masih hafal bait-bait lagu perjuangan ketika berangkat ke medan tempur, beliau menceritakan beberapa temannya yang mati selama perang, Beliau berasal dari Desa Wajak Kabupaten Malang yang selamat dari perang dan hidup hingga saat ini.

Beliau berpesan: 'Sejarah pedihnya masa penjajahan memang sudah berlalu, sekarang sudah merdeka, tapi tetap jangan pernah melupakan jasa pahlawan kemerdekaan, berkat beliau-beliau negara ini bisa merdeka hingga saat ini'.

Sumber fb: sambel trasi

No comments:

Post a Comment