"MELAYANI" DAN "BERKHIDMAH"
APA BEDANYA ?
■
Sedari dulu hingga beberapa saat lalu | kami memahami istilah ber-KHIDMAH itu yaa MELAYANI | Dan hanya di situ | tidak ada penjelasan lagi yang lebih spesifik ||
Kemarin | dengan tanpa sengaja | KH Kholil Dahlan memberikan uraian terkait makna dari kata KHIDMAH | Agak menarik juga | Dan menurut pengakuan beliau | makna tersebut justru beliau dapatkan dari penjelasan Romo Kyai Ahmad Asrori Al Ishaqi RA | tapi ketika dahulu kala | saat masih sama sama usia remaja | sama sama tinggal di Ponpes Tretek Pare Kediri | Jauh sebelum Jamaah yang bernama "Al Khidmah" itu lahir ||
■
Belum apa apa beliau sudah memulai dengan pertanyaan : Apa bedanya "Melayani" dengan "Berkhidmah" ? | Dalam pikiran kami waktu itu : Bukankah sama? Memang apa bedanya? || Dan berikut ini adalah penjelasan KH Kholil Dahlan ||
"Melayani" ataupun "Berkhidmah" | itu sama sama : melakukan suatu perilaku kebaikan | secara ihlas | dalam bentuk memberikan nilai manfaat kepada orang/pihak lain | dengan mengikuti tata aturan yang berlaku || Sudah | sampai di sini | keduanya sama ||
Namun kalau ber-KHIDMAH itu ada tambahan || Seseorang dikatakan ber-KHIDMAH apabila di dalam dia melakukan "perbuatan melayani"-nya itu | batinnya juga ikut merasakan | atau hatinya turut menghayati ||
Jadi selama seseorang itu di dalam berkhidmah | maka batinnya akan terus hidup | mata hatinya bakal terus menerus dan tak henti henti merasakan dengan bertanya kepada dirinya : apakah yang saya lakukan ini telah mencocoki bagi yang saya khidmahi? | Apakah selama ini telah menyenangkan hati orang yang saya khidmahi? | Begitu seterusnya | Orang begini ini | dia tak habis untuk mencari dan terus mencari cara cara yang bisa menyenangkan hati yang dikhidmahi" ||
Kyai Kholil kemudian melanjut | "Hal makna yang begini ini, saya juga baru keingat | dan baru menyadari, lho || Jadi rupanya | inilah jawaban : kenapa Romo Kyai Asrori memberikan nama kepada anak-anak pengikutnya dengan julukan AL KHIDMAH itu ||
Di dalam Thoriqoh, kan memang roso itu jadi hal kunci (?) | Nah, melalui berkhidmah, kita ini sekaligus memang diajari atau dilatih oleh Guru - Kyai Asrori - untuk bisa menjaga roso dalam batin kita | Roso ini harus terus hidup | Jangan sampai mandek atau mati" ||
Kemudian beliau mengakhiri uraiannya dengan testimoni : "Memang, Kyai Asrori itu | ketajaman dalam kemursyidan | atau dalam menuntun mendidik anak muridnya | jauh melebihi jangkauan kita semua" | Kito kito niki mboten nutut, pun !!" ||
■
AllaaHhummanfa'naa
BiHhimaa Wa BarokaatiHhimaa
Wa Bi 'UluumiHhimaa
Fid-Daaroiin. Aamiiin.
Al Faatihah ... !!
Repost Pak Imam Subakti
No comments:
Post a Comment